Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Irlandia Utara akan tampil habis-habisan melawan Swiss di Stadion Windsor Park, Belfast, Jumat dinihari nanti, pada laga pertama babak Play-off Piala Dunia 2018. Tim berjulukan Green and Whites Army itu akan memanfaatkan keuntungan bermain di kandang untuk meraih poin penuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pelatih Irlandia Utara, Michael O’Neill, bertekad menyajikan permainan agresif melawan Swiss sejak peluit tanda kick-off terdengar. Meski begitu, O’Neill akan tetap memasang pertahanan ketat untuk mengantisipasi serangan balik lawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Laga ini akan sangat ketat, baik pada leg pertama maupun kedua. Skor mungkin akan tipis. Jadi, kami harus menang dan tak boleh kebobolan besok. Kami ingin pergi ke Basel untuk menjalani leg kedua dengan membawa bekal kemenangan," kata pelatih berumur 48 tahun itu.
O’Neill sadar betul bahwa Swiss lebih diunggulkan lolos ke Rusia 2018 ketimbang pasukannya. Maklum, Swiss punya sejumlah pemain bintang yang bermain di kompetisi papan atas Eropa, seperti Ricardo Rodriguez (AC Milan), Granit Xhaka (Arsenal), Xherdan Shaqiri (Stoke City), Admir Mehmedi (Bayer Leverkusen), dan Remo Freuler (Atalanta).
Sedangkan Irlandia Utara hanya punya empat pemain andalan yang berlaga di liga beken, tepatnya Liga Primer Inggris, yakni Steven Davis di Southampton dan Albion Gareth McAuley, Jonny Evans, serta Chris Brunt yang merupakan trio bek West Bromwich. Sebagian besar pemain Irlandia Utara tampil di kompetisi kasta kedua Inggris atau Championship.
"Tapi kami punya potensi yang tak kalah besar dibanding Swiss untuk lolos ke Rusia 2018. Sebagai sebuah tim, kami cukup solid dan bermain apik. Mental pemain akan sangat berpengaruh dalam laga seperti ini. Saya akan meminta pemain memperkuat mental dan menahan emosi selama 90 menit pertandingan," ujar O’Neill.
Penyerang Josh Magennis optimistis laga versus Swiss akan menjadi panggung pembuktian kualitas dan kemampuan Irlandia Utara yang sesungguhnya. Magennis yakin timnya mampu membungkam semua kritik dan keraguan para pencinta sepak bola di Inggris Raya, bahkan dunia, terhadap mereka selama ini.
"Kami punya modal bagus dalam pertahanan. Buktinya, kami punya barisan bek yang berpengalaman di Liga Primer Inggris. Kami juga bagus dalam melakukan serangan balasan cepat," ucap pemain berusia 27 tahun asal klub Carlton Athletic itu.
Pelatih Swiss, Vladimir Petkovic, meminta pemain-pemainnya segera berbenah dan menata mental setelah gagal lolos langsung ke Rusia 2018. Swiss kalah dalam laga terakhir penyisihan Grup B zona Eropa melawan Portugal. Sialnya, Portugal-lah yang melenggang sebagai juara grup dengan nilai yang sama dengan Swiss, yakni 27 poin. Portugal unggul dalam hal selisih gol.
"Kami tak boleh takut atau menyerah menghadapi tantangan ini. Tekanan fan Irlandia Utara di stadion sangatlah kuat, kami harus hadapi itu. Mereka tim yang kuat. Mereka sampai di babak play-off bukan karena kebetulan," kata Petkovic.
MIRROR | ESPNFC