Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Seberapa Layak Luka Modric Meraih Ballon d'Or ?

Keberhasilan Luka Modric meraih gelar Ballon d'Or menjadi perdebatan.

4 Desember 2018 | 18.43 WIB

Pemain Real Madrid Luka Modric meraih penghargaan Ballon d'Or 2018. REUTERS/Benoit Tessier
Perbesar
Pemain Real Madrid Luka Modric meraih penghargaan Ballon d'Or 2018. REUTERS/Benoit Tessier

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penghargaan Ballon d'Or yang diraih oleh Luka Modric masih menyisakan sejumlah perdebatan. Bagi sebagian orang, gelandang Real Madrid dan Timnas Kroasia itu masih belum layak didaulat sebagai pemain terbaik di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Modric mengalahkan dua pesepakbola lainnya, eks penyerang Real Madrid yang kini berseragam Juventus dan Timnas Portugal Cristiano Ronaldo dan penyerang Atletico Madrid serta Timnas Prancis Antoine Griezmann.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah suporter di dunia maya Ronaldo menilai mega bintang asal Portugal itu lebih layak meraih gelar Ballon d'Or. Pasalnya, Ronaldo dianggap sebagai aktor utama keberhasilan Real Madrid meraih gelar Liga Champions untuk ketiga kalinya secara beruntun musim lalu.

Selain itu, Ronaldo juga berhasil menjadi pencetak gol terbanyak di kompetisi tersebut untuk ketiga kalinya secara beruntun. Argumen terakhir menyebutkan bahwa tanpa Ronaldo yang hengkang ke Juventus, terbukti Luka Modric tak bisa membawa Real Madrid menunjukkan performa terbaiknya.

Sementara suporter Atletico Madrid dan Timnas Prancis tentu saja menjagokan Antoine Griezmann. Penyerang berusia 27 tahun itu dianggap sebagai aktor kunci keberhasilan Prancis meraih gelar Piala Dunia 2018.

Meskipun hanya mencetak satu gol pada kompetisi tersebut, Griezmann dianggap merupakan pemimpin Timnas Prancis. Apalagi dia sukses membawa Prancis mengalahkan Kroasia yang diperkuat Luka Modric di partai final.

Argumen di atas mungkin sah-sah saja. Namun, bagi para jurnalis yang memiliki hak pilih, capaian Modric merupakan gabungan dari apa yang dicapai oleh Ronaldo dan Griezmann.

Dia memang tak menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Champions karena memang posisinya sebagai gelandang bukan sebagai juru gedor gawang lawan. Dia juga gagal meraih Piala Dunia 2018 setelah dikalahkan Prancis.

Namun, pengaruh Modric sangat terlihat baik di level klub maupun di level tim nasional. Di level klub, dia dinobatkan sebagai gelandang terbaik UEFA dalam tiga musim secara beruntun.

Dengan begitu, keberhasilan Ronaldo menjadi pencetak gol terbanyak Liga Champions dalam tiga musim terakhir tak lepas dari peran Modric sebagai konduktor serangan Real Madrid.

Di Piala Dunia 2018, statistik membuktikan bahwa Modric merupakan maestro sepak bola sejati. Dia menjadi pemain yang paling banyak melepaskan umpan sukses (484 kali) serta pemain paling banyak menyentuh bola (624 kali).

Tak hanya dalam hal menyerang, Modric juga secara mengejutkan merupakan gelandang yang paling banyak merebut bola dari kaki lawan di Piala Dunia 2018 (56 kali).

Kriteria lain yang membuat Luka Modric layak mendapatkan gelar Ballon d'Or adalah dari sisi fair play. Musim lalu, Modric tercatat hanya mendapatkan 56 kali kartu kuning dalam penampilannya bersama klub dan negaranya dan tak pernah mendapatkan kartu merah. Bahkan, sepanjang karirnya dia hanya satu kali mendapat kartu merah.

Bagaimana pun, pesepakbola yang baik tak hanya dilihat dari seberapa banyak dia mencetak gol. Namun, bagaimana dia bisa membuat rekan-rekannya bermain lebih baik demi meraih gelar juara. Karena itu, tak heran jika pengaruh Luka Modric membuat banyak jurnalis menilainya layak meraih gelar Ballon d'OR 2018.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus