atau cari berdasarkan hari
KPK menyatakan suap diberikan agar Hadinoto, Emirsyah Satar dan Agus Wahjudo melakukan intervensi atas pengadaan di Garuda Indonesia.
KPK menyerahkan berkas perkara tahap dua kasus dugaan kasus korupsi Garuda Indonesia milik Hadinoto Soedigno ke jaksa penuntut.
KPK akan membantu lembaga antikorupsi Inggris SFO dalam mengusut kasus dugaan suap produsen pesawar Bombardier terhadap Garuda Indonesia.
KPK sudah bekerja sama dengan penegak hukum di beberapa negara, seperti SFO Inggris dan CPIB Singapura.
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menanggapi investigasi SFO terkait dugaan suap kontrak penjualan pesawat yang melibatkan Bombardier Inc.
Menteri BUMN Erick Thohir menanggapi langkah SFO yang menginvestigasi Bombardier terkait dugaan suap penjualan pesawat ke Garuda.
Serious Fraud Office (SFO) tengah menginvestigasi perusahaan Bombardier terkait dugaan kasus suap kontrak penjualan pesawat ke Garuda Indonesia.
KPK angkat bicara ihwal pengajuan kasasi oleh terdakwa Emirsyah Satar ke Mahkamah Agung melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Gugatan perdata Garuda Indonesia terhadap Rolls Royce sudah diproses selama hampir 2 tahun.
Sidang perkara gugatan Garuda Indonesiat erhadap perusahaan manufaktur pesawat Rolls Royce kembali digelar hari ini.
Soetikno Soedarjo didakwa memberikan uang suap sebesar Rp 46 miliar kepada eks Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar.
Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar divonis 8 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar.
Jaksa Penuntut Umum KPK mendakwa Emirsyah Satar melakukan tindak pidana pencucian uang.
Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar meminta maaf karena telah menerima suap.
Jaksa Penunut Umum KPK mendakwa mantan Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar, menerima suap Rp 46 miliar.
Emirsyah Satar diduga menerima suap senilai total Rp20 miliar, serta dalam bentuk barang senilai US$2 juta yang tersebar di Singapura dan Indonesia.
KPK mendakwa pendiri PT Mukti Rekso Abadi Soetikno Soedarjo menyuap mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar Rp 46 miliar.
Tiga dari sembilan yang dipanggil mangkir. Diduga ada lebih banyak aliran duit dan diterima lebih banyak orang selain Dirut Garuda pada masa itu.
Emirsyah Satar diduga menampung uang suap di rekening kerabat dan orang kepercayaannya.
KPK menengarai dana suap sejumlah Rp 100 miliar untuk pembelian mesin pesawat mengalir ke beberapa petinggi PT Garuda Indonesia.