atau cari berdasarkan hari
PT Pertamina (Persero) menyebutkan bahwa kenaikan harga minyak dunia akan memengaruhi kinerja di sektor bisnis hilir.
Harga minyak mentah berjangka jenis Brent dan WTI masing-masing melejit menjadi US$ 63,09 dan US$ 60,77 per barel.
SKK Migas menyebut peningkatan harga minyak dunia akan berdampak positif terhadap kinerja produksi di sektor hulu dalam negeri.
Harga minyak dunia kembali menguat pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB, 11 Februari 2021.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengklaim laba didapatkan dari sejumlah inisiatif yang berhasil memulihkan kinerja BUMN tersebut.
Harga minyak mentah patokan global jenis Brent untuk pengiriman April ditutup menguat US$ 1 atau 1,7 persen ke level US$ 58,46 per barel.
Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Sabtu pagi WIB seiring kenaikan persediaan minyak mentah AS dan penurunan permintaan dari Cina.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret menguat US$ 1,15 atau 2,1 persen menjadi US$ 55,9 per barel.
Harga minyak mencapai level tertinggi dalam hampir setahun pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB, 9 Januari 2021).
Harga minyak dunia naik hampir 3% pada Kamis untuk pertama kalinya sejak Maret karena didorong sentiman optimistis setelah peluncuran vaksin Covid-19.
Tren kenaikan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) diperkirakan mampu berlanjut hingga 2021.
Harga minyak mentah Indonesia naik sebesar US$ 2,6 per barel dari US$ 38,07 per barel menjadi US$ 40,67 per barel di November 2020.
PT Pertamina (Persero) yakin hingga akhir tahun ini dapat meraup laba bersih hingga US$ 800 juta atau sekitar Rp 11,3 triliun.
Harga minyak Brent menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) mendekati US$ 50 per barel.
Sri Mulyani Indrawati menyebutkan pandemi COVID-19 telah memukul industri pertambangan termasuk minyak dan gas bumi (migas).
PGN membukukan laba konsolidasi sebesar US$ 53,3 juta atau setara Rp 780,68 miliar (asumsi kurs Rp 14.647 per dolar AS)
Terus melonjaknya kasus positif Covid-19 memicu harga minyak mentah dunia terjun bebas ke bawah level US$ 41 per barel.
Harga minyak jeblok dan menetap di bawah US$ 40 per barel pada akhir perdagangan Jumat kemarin atau Sabtu pagi, 7 November 2020.
Total mulai membukukan laba pada kuartal III/2020 didorong oleh kebijakan OPEC+ yang berdampak positif terhadap kinerja pada periode tersebut.
Hampir seluruh harga komoditas utama dunia membaik pada kuartal III/2020, termasuk harga minyak mentah.