atau cari berdasarkan hari
Pentingnya mengoptimalkan pengendalian penyakit tidak menular (PTM) di kawasan Asia Tenggara khususnya di masa pandemi seperti saat ini.
Terganggunya pelayanan pengobatan penyakit tidak menular akibat pandemi Covid-19 bisa menimbulkan dampak negatif karena akses yang terbatas.
Hipertensi bisa dicegah dengan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat, penting diperhatikan selama pandemi Covid-19.
Membaca label gizi yang tertera di produk pangan dapat membantu mencegah risiko meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular.
Dokter Reisa Broto Asmoro membagikan beberapa tips untuk menekan risiko penularan COVID-19 untuk pasien rentan. Apa saja?
Penderita penyakit tidak menular berisiko lebih tinggi tertular Covid-19. Ini yang perlu dilakukan.
Penyakit tidak menular seperti jantung dan stroke tak hanya mengancam lansia. Semakin banyak masyarakat usia produktif yang mengalaminya.
Dokter mengungkap tiga cara mudah memeriksa risiko kena penyakit tidak menular melalui tanda-tanda fisik.
Ada tiga hal yang bisa Anda lakukan untuk memeriksa risiko Anda terkena berbagai penyakit tidak menular seperti obesitas, stroke. Apa saja?
Makanan olahan umumnya mengandug tinggi gula, garam, dan lemak penyebab obesitas. Simak bahayanya.
WHO menyatakan 75 persen beban kematian karena penyakit tidak menular terjadi di negara berkembang. Kejadiannya meningkat cepat di kelompok usia muda.
Pakar mengatakan orang yang dalam kondisi pradiabetes memiliki kemungkinan kembali normal dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin selama 3 bulan.
Penyakit tidak menular semakin menghantui Indonesia. Penderita PTM kehilangan masa produktivitasnya, belum ditambah orang yang merawatnya.
Merokok memiliki andil dalam peningkatan kasus penyakit tidak menular di Indonesia. Ini penjelasan Kemenkes.
Persoalannya, kata Oscar, peningkatan penyakit tidak menular ini biasanya beriringan dengan tingginya faktor hipertensi dan tingginya gula darah.