atau cari berdasarkan hari
Saat ini, PT KCI memiliki sebanyak 80 stasiun KRL di sekitar Jabodetabek dan melayani sekitar 1,1 juta penumpang per hari.
Rusunawa baru di Jalan KS Tubun akan dibuka pada Agustus 2019.
Stasiun Palmerah dan Stasiun Tanah Abang kembali beroperasi mengangkut penumpang KRL pada hari ini, setelah ditutup karena kerusuhan 22 Mei 2019.
PT KAI mengimbau masyarakat tidak merusak fasilitas kereta api dalam aksi 22 Mei hari ini.
PT KAI (Kereta Api Indonesia) melakukan rekayasa pola operasi kereta terkait demo di Jakarta sejak Selasa sampai Rabu, 21-22 Mei 2019 ini.
Penumpang yang menuju Tanah Abang tidak bisa melanjutkan perjalanan karena adanya penutupan sejumlah jalan di sekitar stasiun akibat demo.
VP Komunikasi PT KCI Anne Purba menjelaskan KRL lintas Tanah Abang-Palmerah mengalami gangguan sejak pukul 12.07, sehingga distop dahulu.
Pejalan kaki masih leluasa melintas di ruas jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang meski mulai 7 Februari sudah diterapkan kebijakan baru.
Meski skybridge sudah terpasang,warga dapat keluar-masuk area Stasiun Tanah Abang melalui mesin tapping kartu .
PT KCI bekerja sama dengan PT Transjakarta membuat kebijakan baru bagi pejalan kaki di kawasan Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang.
Rute baru Stasiun Senen-Stasiun Tanah Abang ini terhubung dengan sejumlah rute Transjakarta lain.
Kabar soal sistem transportasi Jak Lingko mulai beroperasi di Tanah Abang, Jakarta Pusat, nampaknya belum terealisasi.
Skybridge Tanah Abang yang dilengkapi 4 bilik toilet pintar sudah beroperasi bagi ribuan pengguna komuter di Stasiun Tanah Abang.
Tiga halte bus baru dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di sekitar skybridge Tanah Abang menjelang pembukaan jembatan itu.
Teguh Nugroho mengatakan PT KAI menyanggupi membuka tujuh pintu keluar-masuk Stasiun Tanah Abang menuju skybridge Tanah Abang.
Skybridge Tanah Abang bakal rampung pekan ini, namun belum bisa digunakan karena ada sejumlah hambatan.
PD Sarana Jaya akan mengerahkan seorang petugas untuk menjaga toilet pintar di Skybridge Tanah Abang.
Konstruksi skybridge Tanah Abang dirancang untuk mampu menahan beban lebih dari 35 ribu orang.
Pengelolaan skybridge Tanah Abang dan para pedagangnya akan ditangani PT Sarana Wisesa, anak perusahaan PT Sarana Jaya.
Masyarakat mengeluhkan teralis besi yang membatasi separator Jalan Jati Baru Raya, di bawah Skybridge Tanah Abang.
