Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di rumahnya, Jalan Buah Batu, Bandung Selatan, Nisha Rahmanti menyulap obsesi menjadi duit. Berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, Nisha, 27 tahun, menjalani ritual ini: masuk toko buku dengan mata terpaut pada hamparan buku-buku chicklit, lantas keluar dengan hati yang gemas. Dari hari ke hari ia hanya melihat aneka terjemahan, dari Bridget Jones' Diary, Sex and the City, hingga The Girl's Guide to Hunting and Fishing. Mana chicklit made in Indonesia?
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo