Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung -Seniman asal Bandung Mujahidin Nurrahman akan memamerkan karyanya di ajang pameran seni internasional Art Stage Singapore di Marina Bay Sand,Singapura pada 21-24 Januari 2016. Karyanya berjudul Chamber of God akan ditempatkan di proyek khusus pameran tersebut.
Karya instalasi Mujahidin bertema tentang agama-agama dan persoalan terorisme. Seniman yang tinggal di Bandung dan Chiba, Jepang itu membuat ruangan setengah tertutup seperti musala kecil bergaya Timur Tengah. Diantara lampu-lampu lilin yang digantung, di bagian tengah ada sosok manusia bertopeng.
Kurator pameran Rifky Effendy dalam siaran pers menyebutkan, seniman lewat karyanya berhipotesa bahwa berbagai konflik di Timur-Tengah pasca Perang Dunia kedua cenderung dibuat terkait kepentingan pihak luar wilayah di sana. “Kaum Arab dan secara umum kaum muslim terlanjur terstigmatisasi sebagai kaum barbar,” kata Rifky.
Sejak 2010, Mujahidin memfokuskan diri pada isu agama, terutama persepsi dunia terhadap Islam. Lulusan Seni Grafis Institut Teknologi Bandung 2007 sebelumnya menggarap karya-karya bertema mimpi, politik, dan kematian. Media seni yang dipakainya pun beragam, mulai dari potongan kertas berpola gaya Arab, lukisan, video, foto, dan gabungan beberapa objek. Kini dia mengeksplorasi seni instalasi, sambil tetap menggunakan potongan kertas sebagai medium utama.
Ketertarikannya kepada ornamen dan pola Arab, dipakai untuk menyembunyikan citra kekerasan. Instalasi ruangan Mujahidin menjadi metafor bilik perenungan untuk menemukan nilai-nilai inti yang tersembunyi dari berbagai simbol dan kejadian yang terkait dengan konstelasi agama-agama Tuhan.
ANWAR SISWADI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini