Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Kemah Tari Sasikirana Latih 21 Penari Muda Indonesia Terpilih di Jatiwangi

Hasil dari pelatihan itu akan ditampilkan lewat pertunjukan tari pada hari terakhir kegiatan yaitu Sabtu, 18 November 2023 di area pabrik genteng.

15 November 2023 | 23.27 WIB

Peserta Kemah Tari latihan di daerah pesawahan yang kering di Jatiwangi, Majalengka. (Dok. Kemah Tari)
Perbesar
Peserta Kemah Tari latihan di daerah pesawahan yang kering di Jatiwangi, Majalengka. (Dok. Kemah Tari)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp menggaet 21 orang penari terpilih dari 19 provinsi sebagai peserta Kemah Tari yang berjudul Tubuh dan Tanah. Acara itu berlangsung di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, sejak 12 hingga 18 November 2023. “Ini merupakan program inkubasi seni tari berupa pelatihan intensif selama tujuh hari bagi seniman tari muda terpilih dari berbagai penjuru Indonesia,” kata Keni Soeriaatmadja, Direktur Program Kemah Tari, Rabu, 14 November 2023.

Kolaborasi Tari Dapat Dukungan dari Kemendikbudristek

Sasikirana berkolaborasi dengan Jatiwangi Art Factory dan Yayasan Seni Tari Indonesia, yang didukung oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Pendaftar program Kemah Tari 2023 sebanyak 90 orang penari dari 23 provinsi. Setelah diseleksi, yang lolos berjumlah 21 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pesertanya adalah Ahmad Farhan (Luwu), Bade Kurniawan Arrasyid (Aceh), Bella Asmanabillah (Belitung), Deki Darmawan (Kendari), Devi Nur Savitri (Purwodadi), Fachry Matlawa (Jayapura), Fauhid Sudarsono (Majalengka), Hasna Fitriyah (Jakarta), Mashalina Anugraheni (Tenggarong), Muh. Emi Syafriliandi (Deli Serdang), dan Ni Putu Aristadewi (Bali).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemudian Nur Aidilla Safitri (Siak), Nurrachma Dinda Chairani (Tanjung Selor), Puji Rahayu S (Jambi), Rezaldi Pipii (Gorontalo), Rines Onyx Tampubolon (Tanjung Pinang), Sulhan Jamil (Lampung), Theodora Melsasail (Maluku), Tirta Nopa Tarani (Barito Timur), Wahyuddin Lahang (Makassar), serta Yogi Afria M. Yusuf (Solok). 

Sepekan Berlatih Olah Tubuh

Selama sepekan mereka dilatih melakukan olah tubuh, diskusi dan latihan koreografi, kuliah khusus bersama narasumber, riset kebudayaan masyarakat Majalengka. Pelatihan itu melibatkan mentor pemateri  yaitu Hartati (koreografer), Adinda Luthvianti (dramaturg), Hanafi (pelukis), Rianto (penari dan koreografer) serta kolektif seni Ligna dari Jerman. 

Lokasi latihan tersebar di Jatiwangi Art Factory, pabrik genteng, Kampung Wates, dan  Posyandu Terracotta. Rencananya, hasil dari pelatihan itu akan ditampilkan lewat pertunjukan tari pada hari terakhir kegiatan yaitu Sabtu, 18 November 2023 pukul 20.00 di area sebuah pabrik genteng di Jatiwangi. 

Menurut Keni, Kemah Tari digelar sejak 2015 sebagai acara tahunan. Program itu mempertemukan sekitar 20-25 seniman tari muda potensial untuk meningkatkan kapasitas diri dan wawasan artistik, membangun jejaring seniman tari kontemporer muda Indonesia dan membuka akses bagi penguatan ekosistem seni tari kontemporer yang lebih merata di Indonesia.

Tujuan lainnya yaitu melakukan pemetaan talenta tari muda potensial dari berbagai daerah di Indonesia, memberikan kesempatan seniman tari Indonesia untuk berkontribusi pada pengembangan seni tari daerah Jatiwangi dan sekitarnya, serta memproduksi pengetahuan tari Indonesia.

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus