Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Menimbang Sebastian

Kisah seorang lelaki Inggris yang mencemplungkan diri dalam kelas atas. Apa yang ditemukan di kawasan Brideshead?

27 April 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Brideshead Revisited
Sutradara: Julian Jarrold
Skenario: Jeremy Brock, Andrew Davies berdasarkan novel Evelyn Waugh
Pemain: Matthew Goode, Ben Whishaw, Michael Gambon, Emma Thompson, Hayley Atwell

Film yang diangkat dari novel karya Eve­lyn Waugh ini sudah pernah dikenal masyarakat melalui sebuah miniseri (1981) yang meletakkan nama Jeremy Irons di perfilman dunia.

Memeras novel panjang ini menjadi film layar lebar sepanjang 2 jam, sutradara Julian Jarrold (dikenal karena film Kinky Boots dan Becoming Jane) harus memilih fokus yang jelas dari novel yang melibatkan sistem kelas di Inggris serta persoalan keimanan dan cinta.

Film ini menampilkan tokoh Charles Ryder (Matthew Goode) yang bertemu dengan Sebastian Flyte (Ben Whishaw) di Oxford, Inggris, saat Perang Dunia II. Sebastian, lelaki bertubuh ringkih, berwajah tampan, nyaris seperti matahari senja: jingga di atas langit buram. Keluarga ­Flyte sebuah keluarga elite dan penganut Katolik yang taat. Sebastian tak peduli dengan kekayaan yang tum­pahruah. Jiwanya kosong; pencarian tentang dirinya, tentang cinta, tentang ke­imanan yang ber­tabrakan dengan sikap ri­giditas ibunya, Lady Marchmain (Emma Thompson), yang mengutamakan ritual dan aturan dogmatis, dan tak memberikan ruang pada pertanyaan.

Sebastian jatuh cinta pada Charles. Dan Charles menyelenggarakan hubungan dengan Sebastian sekaligus adik perempuannya, Julia (Hayley Atwell).

Kompleksitas persoalan, soal kelas dan agama akhirnya Julia memutuskan menikah dengan lelaki lain yang bersedia pindah agama (sementara Charles bertahan pada ”agnostik­”)tak tergali sedalam mi­niseri, apalagi novelnya. Bukan hanya karena persoalan durasi dua jam belaka, tapi penggambaran Charles Ryder (Matthew Goode yang janganjangan sudah mengenal botoks, karena hanya me­ngenal satu macam ekspresi; lihat saja betapa buruknya dia tampil sebagai Ozymandias dalam Watchmen) yang tanpa nyawa itu tak seban­ding dengan penampilan Jeremy Irons dalam versi miniseri.

Persoalan pengejaran arti keimanan Katolik dan pertanyaanpertanyaan yang dilontarkan Sebas­tian dalam film ini seharusnya bisa lebih ­sublim, karena Ben Whishaw akhirnya me­nerangi seluruh film. Dia­lah yang membuat kita bertahan. Dia memang bung­lon yang lincah, yang langsung berubah warna dalam setiap film.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus