Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Terpincut Ikan Cupang

Duta besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, memelihara ikan cupang untuk mengisi kegiatan di rumah selama pandemi. Ia meminta masukan nama bagi ikannya kepada warganet.

13 Maret 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUTA besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, terpincut pada ikan cupang. Bertugas sejak awal Februari lalu, dia memelihara seekor ikan cupang untuk berkegiatan di rumah dinasnya. Pandemi Covid-19 membuat banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, termasuk di Jepang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama masa pandemi, dia menambahkan, banyak orang Jepang memelihara hewan, termasuk ikan tropis seperti cupang. "Kebetulan, begitu saya tiba di sini, saya mengetahui bahwa ikan cupang juga sangat populer. Saya memeliharanya sehingga ada sesuatu yang bisa saya rawat," ucap Kenji, 61 tahun, saat ditemui di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Jumat, 5 Maret lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melalui akun Instagram dan Facebook, Kenji meminta saran kepada warganet untuk memberikan nama bagi ikan cupang berkelir merah miliknya. Dari sejumlah usul, dia memutuskan memilih nama Ipang yang merupakan kependekan dari Indonesia-Jepang. Ipang juga kependekan dari ikan cupang.

Diplomat yang doyan menyantap kwetiau ini mengatakan ada usul nama lain yang tak kalah unik, seperti Jepri, kependekan dari Jepang-Republik Indonesia, dan Lurik. "Karena ikan cupang yang saya pelihara memiliki corak seperti batik," ujar Kenji. "Tapi Ipang adalah nama yang sangat sederhana, mudah diingat, dan sangat simbolik bagi hubungan Jepang dan Indonesia."

Bagi Kenji, ini pengalaman keduanya dalam memelihara ikan. Ia pernah memelihara ikan ketika berusia enam-tujuh tahun. Hewan terakhir yang dia pelihara adalah seekor anjing yang diperoleh saat berdinas di Washington, DC, Amerika Serikat, pada 2005-2007. Dia membawanya pulang ke Jepang seusai bertugas. "Tapi anjing itu mati tiga tahun lalu. Sejak itu saya tidak punya hewan piaraan," tuturnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus