Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DENGAN suara agak gemetar perempuan cantik 26 tahun itu berterus
terang tentang suaminya. "Saya sangat bahagia ia akan
meninggalkan gelanggang. Tapi saya takut ia akan mengubah
keputusannya itu." Veronica, perempuan itu, memang sedang
berbicara tentang Muhammad Ali, si juara dunia tinju kelas berat
tiga kali.
Dari istri Ali yang keempat itulah terungkapkan sisi lain wajah
sang juara yang bermulut besar itu. Sesungguhnya ia sangat
pemalu, seorang raksasa yang lembut yang tak bisa membiarkan
kanak-kanak melewatinya tanpa merengkuhnya dan menciumnya, tutur
Veronica, ibu dua anak. "Ya, orang tak bakalan membayangkan Ali
seperti itu, tapi itulah yang saya lihat di rumah. Di luar ia
memang sangat pandai menyembunyikan rasa malunya."
Tentang kekalahan Ali dari Trevor Berbick, si juara
Persemakmuran Inggris Raya, Desember tahun lalu, Veronica
bercerita: "Dia mengatakan kekalahan baginya tak berarti
apa-apa, bila ia masih memiliki saya dan anak-anak. Tapi saya
tahu, kekalahan itu melukakan hatinya benar. Sesudah itu ia
berjanji tak akan naik ring lagi."
Dan untuk tetap menjadi pusat perhatian khalayak, Muhammad Ali,
kini 40 tahun punya cara lain yang jauh lebih simpatik. Ia suka
bermain sulap di hadapan anak-anak: melenyapkan dan memunculkan
kembali mata uang, atau mengubah sapu tangan berwarna menjadi
tongkat. "Sungguh, saya lebih melihat sisi kemanusiaan Ali
dengan begitu, daripada dia sebagai gladiator, meski dua-duanya
memang kenyataan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo