NAMA si raja dangdut tidak hanya tenar di seantero Nusantara.
Menurut KH Hasyim Adnan, seorang mubalig yang pernah berkunjung
ke Bagdad, di sana ia mendengar ulama Bagdad berkhotbah tentang
"seorang ulama Indonesia yang juga menyanyi." Cuma di kawasan
Timur Tengah itu nama Rhoma Irama, si raja dangdut kita itu,
berubah sedikit, menjadi Umar Irama.
Juga dalam Sidang Gereja Sedunia di Jenewa tahun lalu, nama
Rhoma disebut-sebut, sehuhungan dengan lagu La Illahha Illallah
Dan, tentang masuknya keluarga Veronica. keluarga istri Rhoma
yang semula Kristen, menjadi Islam.
Tapi bukan karena itu bila kini Rhoma, 35 tahun, dan Soneta
grupnya konon ingin hijrah ke luar negeri. Menuru penyanyi yang
ni sedang membuat film Pengorbanan-produksi sendiri dengan
biaya Rp 200 juta lebih -- "sejak 1977 terasa ada diskriminasi
untuk saya." Segala aktivitasnya, katanya, termasuk izin buat
film itu, terantuk-antuk. Bahkan izin pertunjukan di tujuh kota
Jawa Timur yang seharusnya sudah dilakukannya beberapa waktu
lalu, tidak keluar.
Toh ia masih sempat manggung 14 September lalu di Surabaya. "Itu
show saya terakhir," katanya. "Padahal show, adalah cara saya
cari makan," tambah pimpinan Soneta grup yang beranggotakan 9
orang itu.
Tapi ke mana dia hendak hijrah ternyata dia sendiri belum tahu.
"Itu masih seandainya, " tutur bapak dari dua anak ini. Dan
lantas dikutipnya salah satu ayat Al Quran yang berbunyi: "Jika
merasa teraniaya, maka, bumi Allah sangatlah luas."