Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PUNCAK Festival Film Indonesia baru dilangsungkan pekan depan. Tapi Wim Umboh, 55 tahun, sudah yakin akan menggondol Piala Citra terbanyak. "Kalau tidak dapat lima, ya, enam Citra," katanya. Dua filmnya sedang dinilai juri, Seputih Hati Semerah Luka dan Tatkala Mimpi Berakhir. Kalau saja ada dua sutradara terbaik mendapat Citra masing-masing, "kedua Citra itu untuk saya," ujarnya. Sutradara yang pernah lama absen lantaran sakit ini -- dan setelah sembuh mengganti namanya menjadi Achmad Salim -- begitu bersemangat berbicara di gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Jakarta Selatan Rabu pekan lalu. Ini memang giliran dia berkampanye. Pemain, penyunting, dan penata kamera dari dua film itu, kata Wim, pasti pula dapat Citra. "Ini bukan kecap. Saya yakin, semua yang saya bikin jadi baik," kata Wim lagi. Wim tentu tak tahu, ada orang lain yang tak kalah semangatnya. Orang itu mendongkel mobil sutradara spesialisasi film cinta ini. Yang diambilnya sebuah tas. Di dalamnya tak ada Citra, tapi ada jam tangan Rolex emas berharga Rp 5 juta, dua buku deposito, dua paspor atas nama Wim dan istrinya. Kenapa jam Rolex mahal itu tak dipakai Wim? "Jam itu memang terlalu mewah buat saya," ujarnya. "Yang saya sayangkan, sebuah skenario yang tengah saya pelajari ikut digondol maling," ujar Wim, dengan suara terbata. Tapi ia cepat-cepat menyebutkan, kehilangan ini adalah pertanda baik. "Ya, pertanda saya bakal dapat Citra lagi," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo