Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Meniru Ancol

Kunjungan wali kota Jeddah bersama istri Nazzla Farisy, 30, sebagai tamu pemerintah DKI III. Sang istri tidak pakai cadar, akan memboyong seorang penjahit dari Jakarta. (pt)

24 Maret 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

WALIKOTA Jeddah Sheik Mohammad Said Farisy yang berkunjung ke Jakarta sebagai tamu pemerintah DKI dengan menggunakan pesawat pribadi, juga didampingi sang isteri: Ny. Nazzla Farisy (30). Bila pak walikota ada juga mengenakan igal -- misalnya dalam pertemuan dengan para kontraktor di Balaikota, isterinya yang cantik itu senantiasa mengenakan pakaian gaya barat, tapi make-up tidak menyolok. Kombinasi baju dengan perhiasan maupun sepatunya nampak serasi buat kulitnya yang putih itu. "Saya sekedar mengikuti adat dari negara yang dikunjungi," Ny Farisy menanggapi keheranan orang mengapa ia tidak pakai cadar, "Karena bukankah lain negara lain pula adatnya?" tambahnya sambil tertawa kepada pembantu TEMPO, Luki Hendro. Ny. Farisy memang sering tertawa lepas. Misalnya ketika menyaksikan permainan lumba-lumba di Ancol. Setiap kali lumba-lumba unjuk kebolehannya, ia bertepuk tangan dan terbahak-bahak. Lain dengan suaminya yang lebih tekun mengamati arsitektur di seantero Taman Impian Ancol itu. Karena kabarnya ia ingin membuat suatu taman hiburan mirip Ancol pula di Jeddah. Mereka dikaruniai seorang putera yang akan berusia 12 tahun bulan April ini. Ny. Farisy mengharapkan akan beroleh anak lagi, dan di Jakarta barusan ia mencoba minum jamu Jawa -- sekaligus buat perawatan kecantikannya. Yang memperkenalkan adalah isteri Dubes Arab di Indonesia. Tidak ketinggalan ia juga membeli batik dan sarung buatan Indonesia. Bahan-bahan itu akan dibuatnya long-dress. Tapi karena dirasanya sukar mendapatkan penjahit yang rapi -- mau mendatangkan dari Paris itu mahal, maka Ny. Farisy sekalian memboyong seorang penjahit dari Jakarta. Siapa penjahit yang beruntung itu belum disebutkan, tapi dia diperlukan sedikitnya dua bulan. Kalau betah bisa saja tinggal lebih lama lagi di Jeddah. Tentu saja atas tanggungan Ny. Farisy. Isteri walikota Jeddah ini kadang-kadang nampak mengisap rokok keluaran Amerika. Ini ada riwayatnya. Dulu ia tidak merokok, "Tapi sejak keponakan saya yang sudah dianggap sebagai anak sendiri meninggal di kolam renang, saya jadi tidak tenang," tuturnya, "Karena suka ingat, anak itu selalu memanggil saya sebagai mama."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus