Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JABATAN politik boleh saja terus meningkat, tapi untuk urusan perut, Jose Ramos Horta hanya tertambat pada nasi goreng. ”Apalagi jika dicampur ayam dan telur goreng,” kata Presiden Timor Leste itu dengan antusias kepada wartawan Tempo Faisal Assegaf, Rabu dini hari lalu.
Kegemaran Pak Presiden dengan menu rakyat ini dimulai pada Juni 1974. Saat itu, untuk pertama kalinya ia datang ke Jakarta sebagai Sekretaris Urusan Luar Negeri Partai Sosial Demokrat. Setelah membahas urusan politik, Horta dijamu wartawan senior Sinar Harapan Harry Kawilarang di sebuah warung makan. Menunya, ya, nasi goreng dengan ayam dan telur goreng itu. ”Tempat pastinya lupa, tapi kami naik skuter ke warung itu,” tutur Horta, mengenang. Pulang dari Jakarta, ia pun berlatih keras membuat nasi goreng serupa.
Sebagai presiden, politikus berusia 58 tahun ini punya ”masalah baru”. Ia tak bisa seenaknya nongkrong di warung, apalagi membonceng skuter orang. Ke mana pun melangkah, enam sampai tujuh personel keamanan selalu membayangi. ”Saya jadi tak bebas ke mana-mana,” katanya separuh mengeluh. Kenapa tidak mencoba nasi goreng hotel saja? ”Enaknya beda!” katanya pendek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo