Dari Grup Orang Tua Siswa Menjadi Komunitas Olahraga

Berawal dari perkumpulan orang tua murid yang hobi berolahraga, sekelompok perempuan paruh baya mendirikan komunitas. Selain olahraga bersama, mereka mampu mencetak prestasi di usia yang rata-rata mencapai setengah abad.

16 Oktober 2022 | 00.00 WIB

Perbesar

Wakil Ketua Runner Mom’s Community (RMC) Shinta Soenardji (kiri), Anggota Yuni Astuti, Ketua Rizta Dhiana, Founder Dinar Setiasih Alexandra, dan anggota Sabrina di Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 13 Oktober 2022. TEMPO/ Nita Dian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saban hari, Rizta Dhiana rutin mengirim foto ke sebuah grup percakapan WhatsApp yang dihuni 47 perempuan paruh baya. Dhiana mengirim potret dirinya yang sedang berolahraga untuk memotivasi ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas lari bernama Runner Mom’s Community (RMC) agar ikut berkeringat. “Setiap hari aku (mengirim) barbuk. Barang bukti olahraga. Walau cuma di rumah atau di halaman, aku tetap barbuk di grup,” kata Dhiana saat ditemui Tempo di Kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 13 Oktober lalu.

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

tokoh-inspiratif

lari-maraton

komunitas

olahraga

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

Edisi 11 Mei 2025