Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Suasana "reuni" terus mengental hingga Delegasi Peninjau kembali ke Jakarta. Sofyan menjamu kedua sobatnya di sebuah kedai di Jakarta. Menunya sayur asem, ikan bakar, dan sambal—yang cocok benar di lidah Peter Feith. Apalagi negara asal Feith punya hubungan sejarah dengan Indonesia. Setelah jamuan makan itu, Sofyan diberi bingkisan kaus kampus The Fletcher dari kawannya yang orang Rusia. Rupanya, kaus itu sudah disiapkan lantaran si Rusia punya "feeling" bakal ketemu kawan sealmamater. "Luar biasa senangnya saya," kata Sofyan sembari terkekeh.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo