SUKSES dan populer tidak selalu membuat senang. Buktinya, Nike Ardila, 15 tahun, penyanyi pop rock yang lagi bersinar bintangnya itu, belakangan ini sering sedih. Awal bulan lalu, di dua tempat pertunjukan Nike, yakni di Taman Impian Jaya Ancol Jakarta dan di Cianjur, dua nyawa penonton melayang karena ingin melihat penampilan cewek yang lagi mekar-mekarnya itu. Di Purwokerto, dua pekan lalu, terjadi kerusuhan. Yang terakhir ini penyebabnya adalah telepon gelap. Nike yang berdomisili di Bandung mendapat telepon dari Purwokerto bahwa pertunjukannya batal. Jadi ia tak datang. Eh, ternyata itu telepon gelap, bukan dari panitia. Panitia amal di Purwokerto tetap menunggu kehadiran Nike. Karena mengira Nike datang telat, panitia mencari akal. Dalam arak-arakan promosi siang harinya, seseorang didandani mirip Nike. Malam harinya, tiga ribu lebih penonton mendatangi tempat pertunjukan. Ternyata Nike tak kunjung datang. Tak mungkin Nike palsu ditampilkan menyanyi di panggung. Maka, ketika panitia mengumumkan Nike tak datang, penonton yang merasa dikibuli lantas mengamuk. Menurut Nike, persoalan ini sudah selesai. "Saya sedih dan sudah meminta maaf," katanya. Caranya, dengan mengirimkan kaset rekaman permohonan maaf yang diputar di radio-radio swasta di Kota Keripik itu. "Jelas, nama saya jadi tercoreng," ujar Nike.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini