Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SEJAK memutuskan menjadi pilot pada medio 1980-an, Mahlup Gozali sadar betul musibah akan senantiasa mengintai. Bahkan belakangan bapak lima anak ini menanggalkan lisensinya sebagai instruktur penerbang. Selain untuk mengurangi kesibukan, ada kekhawatiran karena banyaknya kecelakaan pesawat latih yang selalu menewaskan pelatih dan siswanya. "Berbeda rasanya terbang bersama calon pilot yang belum qualified," katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo