Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wawancara

<font size=2 color=#990000>Kim Campbell:</font><br />Demokrasi Tidak Beres dalam Semalam

19 April 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ratusan orang dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Jakarta pekan lalu. Terdiri atas para aktivis prodemokrasi, politikus, dan akademisi yang sedang meng ikuti pertemuan Gerakan Dunia untuk Demokrasi (World Movement for Democracy, WMD). Gerakan yang diinisiasi oleh National Endowment for Democracy ini merupakan jaringan kerja global untuk pengembangan demokrasi.

Sejak didirikan, gerakan ini meluas menjadi ”jaringan dalam jaringan” yang dinamis. Anggotanya bertemu secara berkala untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Mereka saling memfasilitasi penggunaan informasi terbaru dan teknologi komunikasi, serta membangun hubungan solidaritas lintas-batas untuk demokrasi.

Ketua Panitia Pengarah WMD adalah seorang politikus perempuan asal Kanada, Avril Phaedra Douglas Campbell, atau biasa disapa Kim Campbell. Dia wanita Kanada pertama yang menjadi perdana menteri. Campbell pernah menjadi menteri pertahanan, menteri kehakiman, dan jaksa agung serta Ketua Partai Konservatif Progresif Kanada.

Di sela acara WMD yang padat di Hotel Shangrila, Jakarta, pekan lalu, Campbell meluangkan waktu untuk menerima Hermien Y. Kleden, Nugroho Dewanto, Ninin Damayanti, Sadika Hamid, serta fotografer Arnold Simanjuntak dari Tempo. Tampil dalam setelan blazer hitam elegan, dia terlihat amat energetik. Sebelum wawancara dimulai, dia sempat memperbaiki riasan wajahnya, memoles sedikit lip stik berwarna peach. Dengan gaya bicara blak-blakan, sesekali diselingi gurauan, Campbell menjawab semua pertanyaan Tempo. Dia amat menekankan, upaya berdemokrasi tak pernah instan, dan bukan ”upaya yang beres dalam semalam” bahkan di negeri dengan sejarah demokrasi panjang.

Waktu perbincangan yang semula dibatasi hanya 20 menit mengalir hingga hampir satu jam.

Dalam pidato pembukaan acara World Movement for Democracy, Presiden Yudhoyono menyatakan politik uang akan membahayakan demokrasi. Politik uang ini hanya dialami negara berkembang atau juga biasa dialami negara maju?

Well, menurut saya, politik uang tak dibatasi oleh tingkat kemajuan sebu ah negara. Di Kanada, misalnya, kami punya dana publik untuk membiayai kampanye, dan ada batas penge luarannya. Anda bisa tersandung masalah bila menghabiskan dana melebihi batas yang diizinkan, tapi Anda juga akan mendapatkan pengembalian dana pu b lik setelah kampanye. Dalam sistem parlementer sedikit berbeda, karena semua partai berkampanye, sehingga agak lebih mudah membatasi pengeluar an calon-calon individual. Tapi di Amerika Serikat ada sejumlah besar uang yang berputar. Para anggota Kong res Amerika menghabiskan banyak waktu untuk mencari dana yang, menurut saya, mendatangkan kerugian tak terkira bagi para konsti tuen mereka.

Kerugian tak terkira? Seberapa buruk hal itu, menurut Anda?

Ya, karena alih-alih melakukan tugas pemerintahan, mereka menelepon orang-orang dan meminta uang. Jadi, sangatlah buruk. Jika Anda memiliki dana publik untuk kampanye; membatasi jumlah dana yang bisa diguna kan setiap orang; memiliki akses bebas ke media sehingga setiap orang bisa memperoleh waktu yang sama di televisi dan radio; kita dapat membuat kampanye lebih adil. Kami mencoba membatasi uang menjadi faktor penentu utama kampanye pemilu.

Apakah Anda punya pengalaman menghadapi politik uang, dan bagaimana mengatasinya, kendati masa pemerintahan Anda tergolong singkat, hanya 133 hari….

Ketika saya masih muda, lobi tidak dilegalkan di Kanada. Tapi kemudian kami mengubah undang-undang untuk melegalkan lobi. Karena sangat jelas bahwa setiap kelompok memiliki hak untuk membujuk legislator. Namun kami memiliki peraturan yang mensyaratkan agar para pelobi mendaftar. Saya pikir itu sangat membantu. Kami memiliki hukum yang sangat ketat soal mengambil keuntungan dalam bentuk apa pun dan mendapatkan manfaat dari mereka yang mempengaruhi kebijakan publik. Hukum kami juga sangat ketat mengatur penggunaan jabatan publik, dalam kaitan dengan keuntungan finansial apa pun. Hemat saya, Kanada memiliki sistem politik yang cukup bersih.

Sebaliknya, di negara kami, ada banyak fakta menunjukkan, menyogok dan melobi kerap kali hanya dibatasi garis merah yang sangat tipis....

Di Kanada, jika Anda meminta seseorang, dengan alasan uang, untuk melakukan sesuatu, dia akan merasa tersinggung. Sekali lobi dilegalkan, kami pun memiliki batas. Anda tidak bisa bekerja dalam urusan lobi selama dua tahun jika Anda telah dan sedang bekerja di pemerintahan. Sedikitnya dalam dua tahun Anda tidak dapat melobi departemen tempat Anda bekerja dulu.

Jadi apa tantangan utama memimpin negara seperti Kanada? Di negeri kami, salah satu tantangan terbesar adalah politik uang dan korupsi yang sudah menjadi satu ”kelaziman”.

Mempertahankan integritas politik, menurut saya, memerlukan usaha yang terus-menerus. Dan seorang pemimpin politik harus memastikan bahwa rekannya, orang-orang yang berada dalam koalisi atau partai atau pihak nya, semua berperilaku baik. Jika saya persempit kasus pemerintah Kanada, ada beberapa skandal, bahkan seorang menteri perempuan dalam pemerintahan mengundurkan diri. Suaminya anggota parlemen. Dia diduga telah berjanji memberikan akses untuk jabatan perdana menteri. Ini skandal yang mengerikan dan tidak dapat diterima. Dan, Anda harus menghadapinya.

Menurut Anda, dan pengalaman Anda di WMD, langkah penting apa yang harus dilakukan di negara berkembang ataupun negara maju untuk memperbaiki kondisi demokrasi?

Gerakan Dunia untuk Demokrasi adalah sebuah organisasi yang sangat menarik: sebuah jaringan dari jaring an. Orang-orang yang datang ke sini mewakili jaringan aktivis, politikus, wartawan, akademisi di negara mereka. Apa yang mereka wakili cukup luar biasa. Dan mereka datang untuk berbagi pengalaman, menunjukkan solidaritas satu sama lain, dan saling mendukung. Tapi saya rasa hal yang paling penting bagi kami adalah mempertahankan komitmen kami untuk demokrasi.

Apa pencapaian yang Anda anggap paling penting dari WMD?

Organisasi ini dipayungi National Endowment for Democracy di Washington. Kami menyediakan sejumlah pelatihan teknis, membuka kesempatan untuk berbagai keterampilan baru. Saya baru saja meluncurkan manual untuk perempuan dalam politik. Banyak orang bekerja dalam keadaan yang amat sulit, di negara-negara yang sangat mengkhawatirkan kondisinya. Maka datang ke sini, dan berbagi pengalaman serta solidaritas adalah hal yang amat berarti. Melalui solidaritas, kami berupaya melindungi mereka.

Mari kita lihat contoh lain di Cina. Banyak yang mengatakan, lihatlah Cina, tanpa repot-repot mengembangkan demokrasi, Cina toh mampu menggerakkan ekonominya....

Melihat pertumbuhan ekonomi Cina, orang mengatakan bahwa model otoritarianlah yang berhasil. ”Jadi, mengapa perlu demokrasi?” Memang benar, pengambilan keputusan secara terpusat dalam beberapa hal bermanfaat. Tapi kita tahu dari pengalaman dalam komunisme bahwa model ekonomi terpimpin akan sia-sia. Bencana di Cina menyadarkan kita betapa standar keselamatan di industri Cina sangat buruk. Mereka memiliki pertumbuhan ekonomi yang amat laju tapi pada titik tertentu membahayakan. Mereka tidak memiliki struktur hukum dan aturan untuk melindungi, dan memastikan orang tidak mengekspor hal-hal yang berbahaya dan menghancurkan kredibilitas produk Cina.

Berbicara tentang Cina, ada kutipan menarik dari mantan wakil presiden Jusuf Kalla. Dia berkata bahwa Barat mendorong Indonesia mengembangkan demokrasi, tapi mereka menginvestasikan uangnya ke Cina yang kurang demokratis....

Ya, saya pikir itu bagian dari pandangan bahwa ekonomi adalah satu-satunya cara membawa Cina ke dalam dunia demokrasi. Ketika Deng Xiaoping menerapkan ekonomi pasar ke Cina, itu sungguh keputusan besar. Ada banyak pertentangan karena keputusan itu sangat tidak komunis. Di Barat, kami merasa bahwa jika kami terlibat dengan Cina secara ekonomi, Cina harus mengikuti aturan main internasional. Kami berupaya ”menularkan” aturan hukum kami, standar-standar dan harapan kami. Dan, bagaimana perusahaan ataupun negara berperilaku ekonomis melalui ekonomi.

Berdasarkan pengalaman Anda, upaya apa yang sebaiknya diambil oleh pemerintah kami agar Indonesia dapat lebih demokratis?

Presiden Anda mengatakan apa yang dibutuhkan Indonesia adalah menciptakan penegakan hukum. Itulah yang perlu dikonsolidasi dan membuat hukum benar-benar berfungsi baik. Dan, bila saya berpikir apa yang sangat penting terkait dengan Indonesia, pertama-tama yang saya katakan: bahkan negara-negara dengan sejarah demokrasi panjang tetap memiliki tantang an dan masalah. Anda lihat saja Amerika Serikat sekarang. Kongres mereka sangat terpolarisasi. Jadi, Anda tidak bisa pergi ketempat tidur, menarik selimut ke kepala, dan bilang, ”Kita telah menyelesaikan semua masalah, semuanya akan berhasil.”

Apa kemajuan yang telah kami capai dalam berdemokrasi?

Presiden Anda tampak bangga dengan apa yang telah dicapai di sini, tapi dia mengakui masih banyak yang harus dilakukan. Orang akan bilang Indonesia terlalu kompleks untuk menjadi demokratis. Atau ada yang bilang Islam dan demokrasi tidak dapat hidup berdampingan. Atau negara ini dianggap tidak mampu mengikuti mo dernisasi, tidak akan berfungsi. Indonesia tampaknya membuktikan semua itu tidak benar. Negara yang kompleks dengan penduduk mayoritas muslim nyatanya bisa bergerak maju secara ekonomi, dapat bergerak maju dalam demokrasi. Pertumbuhan ekonomi dan demokrasi dapat berjalan beriringan, dan itu sangat menggembirakan.

Terima kasih. Tapi, apakah Anda tahu ada banyak politikus di Indonesia tertangkap karena kasus korupsi sesuatu yang bisa menurunkan kepercayaan rakyat, dan membahayakan demokrasi?

Ya, tampaknya orang telah melaku kan hal-hal buruk dan melibatkan otoritas pajak Anda. Tapi yang paling penting adalah bahwa mereka ditahan dan diadili. Dan Anda harus mengirim pesan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan. Memang butuh waktu.

Ya, ya, pesan itu telah sering terkirim melalui banyaknya koruptor yang ditahan dan diadili di negara kami....

Memang ada korupsi di setiap lapisan pemerintahan. Tapi intinya adalah bagaimana Anda mampu mengatasinya. Apakah itu sesuatu yang dapat diterima semua orang, atau di mana setiap orang, mulai tingkat paling atas, dari pemimpinnya mengatakan, ”Maaf, ini tidak dapat dilakukan.” Pesannya: Anda mungkin orang yang sangat pen ting, tapi Anda tidak berdiri di atas hukum. Karena itulah penegakan hukum harus dilakukan.

Sebagian besar orang Indonesia masih cenderung percaya pada satu tokoh untuk menjadi pemimpin partai tertentu. Apa pendapat Anda tentang itu?

Saya terkesan dengan presiden Anda yang berhasil menang dengan 60 persen suara dalam pemilihan umum. Dia menga takan bahwa partai politik tidak dapat mengandalkan satu sosok pemimpin tertentu, mereka harus berfokus pada gagasan. Dan ini persoalan budaya yang tidak dapat diubah dalam semalam. Intinya, setiap masyarakat memiliki budaya kekuasaan. Ada beberapa orang yang mereka harapkan menjadi pemimpin karena ayahnya pemimpin, atau mereka berasal dari keluarga pemimpin.

Anda perdana menteri perempuan pertama di Kanada tapi berkuasa dalam waktu sangat pendek. Apakah Anda bangga atau justru kecewa?

Saya pemimpin terpilih dari partai saya. Ketika menjadi perdana menteri, saya mendapat suara tertinggi dalam 30 tahun terakhir. Meski hanya seben tar, saya mampu melakukan beberapa hal penting saat menjabat perdana menteri. Saya mendesain ulang beberapa departemen pemerintahan, menye lenggarakan pertemuan puncak G-7 yang sangat sukses, dan melakukan beberapa hal lain. Dan bagi pemimpin baru, perlu ada waktu untuk menunjukkan bahwa Anda berbeda. Ya, saya senang dapat menjadi perdana menteri perempuan pertama.

Bila uang, politik, dan media berada di satu tangan, menurut Anda, apakah hal ini dapat menimbulkan masalah bagi demokrasi?

Itu terjadi di Italia dengan Berlusconi. Pada akhirnya rakyat harus memutuskan, apakah mereka mengizin kan ini terjadi. Apakah mereka membiarkan seseorang memanipulasi media, mengontrol dan menggunakan uang untuk bertahan? Bila tidak berminat pada demokrasi tentunya akan sangat mahal biayanya bagi mereka. Kadang inilah kelemahan demokrasi, bahwa pemilih tak selalu bijaksana. Dalam jangka panjang, menurut saya, jika supremasi hukum berfungsi baik, kehidupan negara akan tetap berjalan baik kendati pemimpinnya biasa-biasa saja. Di Kanada kami memiliki peraturan tentang kepemilikan tunggal media.

Avril Phaedra Douglas Campbell

Tempat dan tanggal lahir: Alberni Port, British Columbia, Kanada, 10 Maret 1947

Pendidikan:

  • British Columbia University (BA dan LL.B)
  • Harvard University. Afiliasi politik: Social Credit Party
  • Progressive Conservative Party.

    Karier politik:

  • Anggota Majelis Legislatif British Columbia, 1986.
  • Menteri Negara Urusan Indian dan Pembangunan Utara, 1989.
  • Menteri Kehakiman dan Jaksa Agung Kanada, 1990.
  • Pemimpin Partai Konservatif Progresif Kanada, 1993
  • Perdana Menteri Kanada, 1993 selama 4 bulan

    Organisasi:

  • Mantan Ketua Dewan Pemimpin Wanita Dunia
  • Mantan Presiden Forum Wanita Internasional
  • Dewan Penasihat Foundation for Effective Governance
  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus