Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Denpasar, Jakarta, Jayapura, Manila. Dalam tiga hari, I Made Mangku Pastika harus terbang ke empat kota ini dengan jadwal yang penuh padat—mulai dari memberikan briefing kepada tim investigasi, menemui sejumlah sumber dalam kasus bom Bali, melakukan serah-terima jabatan, hingga menghadiri konferensi internasional soal terorisme. Jadwal hidup inspektur jenderal polisi ini memang jauh lebih ketat setelah dia diangkat menjadi ketua tim investigasi bom Bali—menyusul peledakan bom di Kuta, Bali, pada 12 Oktober 2002, yang melayangkan lebih dari 185 nyawa.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo