Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilantik menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pada 25 Oktober lalu, Sutarman sepenuhnya paham ada problem serius yang menghadang dia di pos baru: kepercayaan publik yang terus melorot terhadap Polri. Sutarman pun mencatatkan sejumlah prioritas. Di antaranya merebut dan memupuk kembali kepercayaan masyarakat. Menyebut diri "pelayan rakyat", Sutarman menegaskan, "Kalau rakyat percaya, kita melakukan kesalahan pun gampang dimaafkan."
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo