Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wawancara

Kilau Viona Amalia di Kompetisi MMA Dunia

Ikhtiar Viona Amalia menekuni bela diri MMA hingga teknik kuncian dan bantingan.

 

24 Desember 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Petarung campuran perempuan Indonesia, Viona Amalia Adinda Putri, sukses meraih gelar juara Global Association of Mixed Martial Arts (GAMMA) di nomor striking.

  • Atlet 22 tahun itu semakin ingin mendalami cabang bela diri campuran atau MMA.

  • Kini fokus Viona Amalia tertuju pada PON dan SEA Games berikutnya. 

Satu lagi srikandi muda Indonesia menunjukkan kilaunya di kancah internasional. Kini giliran atlet bela diri asal Ngawi, Jawa Timur, Viona Amalia Adinda Putri, yang sukses membawa pulang gelar juara Global Association of Mixed Martial Arts (GAMMA) World Mixed Martial Arts Championships 2023, di Bangkok, Thailand, pada 10 Desember lalu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Viona meraih gelar juara di kelas MMA striking 47,6 kilogram. Ia berhasil mengalahkan wakil dari Cina, Gao Huanjun, lewat duel tiga ronde. Viona menang perolehan angka yang tipis atas Huanjun. Ia unggul dengan angka 19-18 dibanding Huanjun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Viona sejatinya atlet baru di cabang olahraga tarung campuran alias MMA. Sebab, perempuan 22 tahun itu berkecimpung di cabang kickboxing sejak duduk di bangku sekolah menengah atas.

"Ini pertandingan pertama saya di cabang MMA, khususnya kelas striking," kata Viona kepada Indra Wijaya dari Tempo ketika diwawancara secara daring, Jumat, 22 Desember lalu. 

Nomor pertandingan striking berbeda dari nomor tarung campuran alias MMA pada umumnya. Sementara MMA selama ini bertanding bebas dengan pukulan, tendangan, kuncian, hingga bantingan, nomor striking lebih berfokus pada kekuatan pukulan dan tendangan.

"Jadi hampir sama seperti kickboxing atau muay Thai," ujarnya. 

Meski mendapat sambutan meriah dari berbagai pihak di kampung halamannya, Viona mengaku tetap ingin menjaga fokusnya. Sebab, masih banyak yang ingin ia raih dalam olahraga bela diri tersebut. Berikut ini wawancara dengan Viona Amalia Adinda Putri. 

Viona Amallia Adinda Putri. Dok. Pribadi


Bagaimana perasaan Anda berhasil menjadi juara dalam kompetisi GAMMA World MMA Championships 2023?

Tentu sangat senang dan bangga karena ini adalah kejuaraan pertama saya dalam MMA.

Bagaimana jalannya tiga ronde pertandingan final melawan Gao Huanjun? Seperti apa kesulitannya?

Tentu ada hal yang membuat saya kesulitan melawan Gao Huanjun. Dia punya dasar bertanding wushu. Dia juga kuat di bantingan. Sedangkan saya memiliki basis kickboxing. Jadi saya hanya bisa bertahan saat dia melakukan takedown (bantingan). 

Bagaimana Anda mempersiapkan diri sebelum berangkat ke Bangkok untuk pergelaran GAMMA World MMA Championships 2023?

Saya hanya latihan maksimal. Persiapan saya lakukan dengan baik selama di Thailand. Latihan sehari dilakukan dua kali. Tidak lupa juga asupan gizi yang baik. Selain itu, ada dorongan motivasi dari para pelatih, keluarga, dan teman.

Jika melihat perjalanan karier, Anda lebih dulu mengenal kickboxing atau muay Thai. Bagaimana ceritanya bisa terjun ke MMA? Siapa yang mengajak? 

Dasar bertarung saya itu kickboxing. Kebetulan saya juga menekuni cabang muay Thai. Karena saya mendapat tawaran dari pelatih untuk bertanding di MMA kelas striking

Kelas ini hampir sama dengan kickboxing dan muay Thai, yang bertarung dengan kontak tangan dan kaki. Hanya, tidak ada teknik kuncian. Saya ambil kesempatan itu. 

(Kickboxing merupakan olahraga bela diri yang menggunakan tangan dan kaki untuk melakukan kontak. Sedangkan muay Thai menggunakan siku dan lutut sebagai titik kontak.)

Viona Amallia Adinda Putri. Dok. Pribadi

Apa menariknya MMA untuk Anda? Lebih menarik MMA atau kickboxing?

Menurut saya, MMA itu menarik untuk melatih mental. Namun dalam MMA harus bisa menguasai teknik bantingan dan kuncian, sedangkan saya belum cukup menguasai teknik tersebut. Untuk menariknya, lebih suka bertanding kickboxing yang bertumpu pada tangan dan kaki. 

Bagaimana ceritanya Anda mengenal kickboxing? Sebab, faktanya saat ini belum banyak perempuan yang terjun di olahraga ini?

Saya masuk kickboxing karena ingin berprestasi dalam olahraga bela diri ini. Menurut saya, lebih banyak peluang prestasi di olahraga bela diri untuk perempuan (karena belum banyak peminatnya).

Seperti apa latihan yang Anda lakukan rutin setiap hari? 

Saya berlatih di SFC (Suprayitno Fight Camp) seminggu enam kali. Untuk selanjutnya, saya ingin merambah ke teknik bantingan dan kuncian seperti di MMA. Tapi, untuk saat ini, saya berfokus ke kelas striking dulu untuk persiapan PON (Pekan Olahraga Nasional) berikutnya. 

Bagaimana reaksi orang tua dan keluarga ketika Anda memilih berfokus di olahraga bela diri ini? Apakah mereka khawatir atau malah mendukung?

Tentu reaksi pertama mereka khawatir. Tapi saya memberikan keyakinan kepada orang tua bahwa semua akan baik-baik saja dan niat saya adalah mengukir prestasi. 

Kilau Viona Amalia di Kompetisi MMA Dunia

Sebagian orang bilang bahwa olahraga bela diri tidak baik untuk perempuan. Bagaimana menurut Anda? 

Menurut saya, itu tidak betul. Sebab, perempuan sangat memerlukan bela diri untuk menjaga diri dari kejahatan di luar sana. 

Apakah ada ritual khusus yang Anda lakukan sebelum bertanding? 

Fokus dan berdoa saja. Selain itu, yakin pada kemampuan saya sendiri. 

Seperti apa proyeksi atau target ke depan Anda selanjutnya? 

Saya ingin berfokus pada PON berikutnya. Selain itu, saya ingin ikut serta dalam SEA Games pada 2025.

Apa hobi Anda dan apakah itu terganggu setelah sibuk di MMA? 

Hobi saya cuma olahraga, he-he-he. 

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus