Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
MEMIMPIN Bank Indonesia sejak Mei 2013, Agus Martowardojo tak punya kelapangan waktu bahkan untuk sekadar menikmati kompleks bank sentral yang megah, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Setelah pelantikannya sebagai Gubernur Bank Indonesia, Agus langsung dihadang situasi gawat: defisit transaksi berjalan tertinggi dalam sejarah dan inflasi yang melampaui proyeksi—akibat kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi dan kelangkaan beberapa bahan pangan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo