Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tak disangka, cita-cita yang lahir karena pengaruh lingkungan ditekuni Purwoto selama hampir empat dasawarsa: ia menjadi hakim selama 38 tahun. Jabatan terakhirnya adalah ketua Mahkamah Agung (1992-1994)—sekaligus menjadi puncak karirnya. Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini juga menjadi satu dari beberapa hakim karir yang berhasil mencapai jabatan puncak di lembaga yudikatif tersebut. Bukan rahasia lagi, sepanjang Orde Baru, pimpinan Mahkamah Agung (MA) banyak didrop dari luar—dengan restu presiden.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo