Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Tawaran Selandia Baru Mukimkan Pengungsi di Pulau Manus

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan dirinya akan kembali membahas masalah ratusan pengungsi pria di Pulau Manus dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull ketika kedua pemimpin tersebut bertemu di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Filipina minggu ini.

Sekitar 420 orang pencari suaka dan pengungsi memilih untuk tetap berada di pusat penahanan Pulau Manus yang sekarang telah ditutup tanpa persediaan makanan, air atau medis selama hampir dua minggu.

Baca Juga:

Mereka menolak untuk pindah ke akomodasi baru yang disediakan untuk mereka di tempat lain di pulau Manus karena mereka mengatakan mereka tidak akan aman di sana.

Pengungsi menampung air di pusat penahanan Pulau Manus yang sudah ditutup
Pengungsi menampung air di pusat penahanan Pulau Manus yang sudah ditutup

Twitter: Nick McKim

Ditanya mengenai laporan bahwa otoritas Papua Nugini akan segera menyingkirkan orang-orang dari pusat tersebut, PM Jacinda Ardern mengatakan bahwa dia sekali lagi akan mengangkat penawaran negaranya untuk mengambil para pengungsi dari Pulau Manus tersebut dengan PM Malcolm Turnbull.

Baca Juga:

"Saya telah mengupayakan masalah ini dari perspektif Selandia Baru," katanya dalam sebuah konferensi pers di KTT APEC di Vietnam (12/11/2017).

"Kami melihat bahwa kami memiliki peran untuk dimainkan di sini, kami sangat ingin memainkan peran itu dan seperti yang saya katakan, saya akan melakukan pembicaraan lain dengan Perdana Menteri [Malcolm Turnbull] di Filipina."

Kedua pemimpin tersebut sudah pernah mendiskusikan tawaran lama Selandia Baru untuk memukimkan kembali 150 orang pria dari pusat penahanan Australia di Papua Nugini dan Nauru lebih dari seminggu yang lalu.

Turnbull memilih untuk tidak menerima tawaran tersebut, namun tidak menutup kemungkinan menerima kesepakatan tersebut di tahap selanjutnya.

Jacinda Ardern mengatakan bahwa kebuntuan yang sedang berlangsung di Pulau Manus antara para pengungsi dan pejabat imigrasi Papua Nugini tidak dapat diterima.

"Saya melihat wajah manusia dari masalah ini, saya melihat kebutuhan dan peran yang perlu diambil oleh Selandia Baru," katanya.

Menteri Papua Nugini berharap seluruh pengungsi pergi

Menteri Imigrasi dan Keamanan Perbatasan Papua Nugini,  Petrus Thomas mengatakan pada hari Minggu (12/11/2017) bahwa dia memperkirakan orang-orang yang tersisa di pusat penahanan Pulau Manus meninggalkan lokasi tersebut pada hari Senin (13/11/2017) sehingga mereka dapat mengakses, "makanan, air, perawatan medis dan keamanan".

Unjuk rasa pengungsi dan pencari suaka di pusat penahanan Pulau Manus.
Unjuk rasa pengungsi dan pencari suaka di pusat penahanan Pulau Manus.

ABC News

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diketahui sekitar 120 pencari suaka telah meninggalkan fasilitas tersebut sejak ditutup pada 31 Oktober lalu.

Namun, sekitar 420 pria masih berada di dalam fasilitas tersebut 12 hari setelah fasilitas itu secara resmi ditutup.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu (12/11/2017), Petrus Thomas mengatakan bahwa pihak berwenang akan "mengambil langkah ... untuk memindahkan penduduk berdasarkan risiko kesehatan yang serius".

Otoritas Papua Nugini mulai membongkar tempat penampungan darurat di pusat selama akhir pekan, sementara para pria dilaporkan mulai menggali lebih banyak sumur.

Nai Jit Lam, dari badan pengungsi PBB -UNHCR mengatakan awal pekan ini penarikan layanan kritis telah menciptakan lingkungan berisiko tinggi bagi semua pihak yang terlibat.

"Tidak ada penerjemah di Manus sekarang," katanya.

Penutupan pusat penahanan Pulau Manus
Para pekerja membongkar pagar di pusat penahanan di Pulau Manus beberapa hari lalu

ABC News: Liam Fox

Nai Jit Lam mengatakan berbagai pertanyaan masih tersisa mengenai kualitas akomodasi baru yang ditawarkan kepada para pencari suaka dan pengungsi di dekat kota utama Lorengau.

"Dari pengamatan kami sejauh ini, layanan yang telah ditarik dari pusat pemrosesan regional belum diganti secara memadai di luar pusat itu sendiri - ini adalah masalah serius bagi kami," katanya.

"Ada peningkatan risiko karena cara ini telah diatur."

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini. 

Lihat Artikelnya di Australia Plus

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada