Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Polisi Australia Selidiki Hubungan Penemuan Kokain di Indonesia dan Australia

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan
Petugas mengamankan kokain dari Pelabuhan Newcastle. (Supplied: NSW Police)

Polisi Australia sedang menyelidiki apakah penyitaan kokain terbesar di Indonesia ada hubungannya dengan penemuan mayat penyelam yang mengambang beserta sejumlah kokain di News South Wales, Australia awal pekan ini.

Pada Senin (09/05) pagi, 54 kilogram kokain senilai sekitar A$20 juta (sekitar Rp200 miliar) ditemukan di dekat tubuh seorang penyelam profesional di Pelabuhan Newcastle.

Baca Juga:

Diyakini pria itu, yang berasal dari Amerika Selatan, kehilangan kesadaran dan meninggal saat mencoba mengumpulkan balok bubuk putih dari lambung kapal kargo yang tiba dari Argentina pada hari Minggu (08/05).

Kokain 46kg lainnya dari kapal kargo tersebut tampaknya sudah beredar dan polisi masih mencari penyelam kedua, serta informasi tentang perahu karet yang sempat terlihat di daerah tersebut.

James Blee, 62 tahun, yang tinggal di Cairns bersama istri dan dua anaknya - ditangkap di Far North Queensland saat mencoba naik pesawat ke Singapura pada Rabu (11/05) sore.

Baca Juga:

Operator Superyacht itu mendekam di balik jeruji besi di Cairns setelah didakwa dengan impor obat komersial dan pelanggaran pasokan.

Penyelidik percaya pengiriman narkoba ke Newcastle sebenarnya beratnya mencapai 300kg, dengan nilai di pasaran sekitar A$120 juta.

Tetapi hanya 100kg yang berhasil masuk ke perairan Australia, dan sekarang para detektif percaya bahwa sisa 200kg lainnya bisa saja berakhir di Indonesia.

TNI AL hari Minggu (08/05) lalu menemukan empat paket kokain hitam yang dibuang di laut dekat Pelabuhan Merak, Banten.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pihak berwenang Indonesia mengatakan obat-obatan tersebut memiliki berat 179kg – dengan nilai lebih dari A$80 juta atau  Rp1,2 triliun – menjadikannya rekor penyitaan terbesar Indonesia.

“Ini merupakan penyitaan kokain yang spektakuler mengingat nilainya yang sangat besar dan dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat akibat penggunaan obat-obatan terlarang tersebut,” kata Laksamana Madya TNI AL Ahmadi Heri Purwono.

Dia mengatakan penyelundupan narkoba dengan melemparkannya dan menambatkannya ke kapal adalah taktik umum yang digunakan oleh para penyelundup.

Belum ada yang ditangkap dan pihak berwenang setempat masih menyelidiki penemuan tersebut.

ABC mendapat informasi bahwa pihak berwenang Australia sedang berkomunikasi dengan rekan-rekan mereka di Asia Tenggara tentang kemungkinan koneksi penemuan di Indonesia ini dengan insiden di Newcastle.

Detektif NSW dari regu kejahatan yang terorganisasi terbang ke Cairns dari Sydney pada hari Kamis (12/05) dan akan mengajukan ekstradisi Blee besok.

Blee bisa menghadapi Pengadilan Lokal Pusat di Sydney pada Jumat (13/05) sore hari ini.

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada