Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Ali Rachid Ammoun, Pelaku Penembakan di Bandara Canberra, akan Diperiksa Kejiwaannya

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Seorang pria berusia 63 tahun didakwa dengan pelanggaran senjata api setelah diduga menembakkan beberapa peluru di dalam ruang tunggu Bandara Canberra, Australia.

Tidak ada yang terluka dalam peristiwa yang terjadi pada hari Minggu (14/08) siang.

Baca Juga:

Hari Senin (15/08) pelaku bernama Ali Rachid Ammoun langsung diajukan ke pengadilan pendahuluan dan akan menjalani pemeriksaan kesehatan mental.

Menurut polisi, pada saat kejadian Ammoun tiba di bandara sekitar pukul 13:20 dan duduk di kursi dekat meja check-in di lantai pertama.

Sekitar pukul 13.25, kata polisi, pelaku mengeluarkan senjata api dan melepaskan sejumlah tembakan ke jendela gedung.

Baca Juga:

Petugas Kepolisian Federal Australia yang bertugas di terminal bandara berhasil menangkap Ammoun.

Bandara dievakuasi dan pesawat di-grounded selama sekitar tiga jam saat polisi berusaha mengamankan daerah tersebut dan memastikan bahwa Ammoun bertindak sendiri.

Bandara Canberra kembali beroperasi normal sekitar pukul 17.00, dengan penerbangan dilanjutkan tak lama kemudian.

Dalam persidangan pendahuluan hari ini, Ammoun dihadirkan melalui sambungan video di Pengadilan Magistrates ACT (Kawasan Ibu Kota Canberra).

Dia menghadapi tiga dakwaan, termasuk melalukan penembakan, memiliki senjata revolver Smith dan Wesson, dan dengan sengaja melepaskan tembakan yang menyebabkan orang lain ketakutan.

Dalam persidangan ini, satu-satunya permintaan terdakwa adalah agar ABC News dikeluarkan dari ruang sidang.

Hakim Robert Cook menolak permohonan tersebut, dengan mengatakan bahwa itu adalah pengadilan terbuka.

Ammoun tidak mengajukan permohonan tahanan luar, dan akan menjalani pemeriksaan kesehatan mental di Alexander Maconochie Centre.

Akibat perbuatannya, tiga kaca jendela ruang tunggu bandara berlubang dan retak meski panelnya tetap di tempatnya.

Reporter ABC News Lily Thomson, yang kebetulan berada di bandara pada saat kejadian, mengatakan dia mendengar ledakan keras dan kemudian melihat orang berlarian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya pikir orang-orang ini sedang mengejar penerbangan mereka," katanya.

Dia menyadari ada yang tidak beres ketika orang-orang mulai berteriak "lari".

Menurut Dave Craft dari kepolisian setempat, tak lama setelah tiba di bandara, pelaku langsung melakukan aksinya.

"Setelah sekitar lima menit, pria ini tiba-tiba mengeluarkan senjata api dan melepaskan sekitar lima peluru," jelasnya.

"Dari apa yang saya lihat dari TKP, pria itu melepaskan tembakan ke arah kaca di dalam terminal. Tidak ada tembakan yang diarahkan ke penumpang atau staf," tambahnya.

"Kami belum tahu apa motifnya. Pada tahap ini, menurut pemahaman kami, pria itu tiba di bandara dan tidak melalui proses pemeriksaan untuk penerbangan," katanya.

Kasus ini akan disidangkan kembali pada 5 September.

Penembakan di Sydney

Sementara itu dalam kejadian terpisah, dua perempuan berusia 48 dan 39 tahun tewas setelah mobil yang mereka kendarai diberondong tembakan pada Sabtu malam pekan lalu.

Polisi menyatakan masih terus memantau situasi untuk menghindari terjadinya aksi balas dendam atas peristiwa yang terjadi di wilayah tenggara Sydney.

Danny Doherty dari kepolisian setempat menjelaskan penanganan kasus ini meibatkan banyak aparat termasuk dari satuan anti geng Strike Force Raptor.

Dikatakan, korban berusia 48 tahun dikenal oleh polisi dan dipercaya menjadi target akibat "hubungannya di masa lalu dengan sosok tertentu yang juga telah diketahui oleh polisi".

Dua orang lainnya yang berada dalam mobil pada saat penembakan, masing-masing berusia 16 dan 20 tahun, tidak mengalami cedera dan telah memberikan keterangan kepada polisi.

Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada