Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

'Curhat': Istilah dan Kata dalam Bahasa Indonesia yang Jadi Favorit Orang Australia

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan
Lachlan saat mengunjungi keraton di Yogyakarta bersama mahasiswa asal Australia lainnya. (Koleksi pribadi)

Istilah dalam bahasa Indonesia yang jadi favorit Lachlan Colgrave adalah "polisi tidur."

Ia mendengarnya saat pertama kali mengunjungi Yogyakarta untuk belajar bahasa Indonesia.

Baca Juga:

"Saya diajak teman orang Indonesia naik motor ... terus dia menyebut polisi tidur."

"Waktu pertama kali dia menyebutnya, saya mengartikannya sebagai polisi yang sedang istirahat, tidur-tiduran," kata Lachlan.

Baru belakangan Lachlan tahu kalau maksud dari temannya adalah sebuah istilah yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai 'speed bump'. 

Baca Juga:

"Sangat lucu waktu teman saya menjelaskannya ... ya makanya jadi ada di memori saya terus."

Sementara istilah favorit Asha Combes, yang tinggal di kota Perth, adalah "musim panas".

Asha mengaku nyaman saat mengucapkannya.

Tapi bukan hanya itu alasannya, Asha berencana untuk ke Indonesia di musim panas.

Musim panas di Australia baru akan dimulai bulan Desember mendatang.

"Musim panas adalah waktu yang menyenangkan sepanjang tahun."

"Saya akan pergi ke Indonesia saat musim panas nanti untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia," jelas Asha.

Lachlan dan Asha adalah dua pemenang tantangan 'Bahasa Sesh Challange', yang diselenggarakan oleh lembaga Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies, atau ACICIS.

Untuk memperingati Bulan Bahasa Indonesia, yang bertepatan dengan peringatan tanggal 28 Oktober, ACICIS menantang warga Australia berusia 18 tahun untuk berbagi kata favorit mereka dalam bahasa Indonesia.

Kata 'curhat' jadi juaranya

ACICIS mengatakan salah satu tujuan dari tantangan ini adalah mengajak warga Australia untuk mengenal bahasa Indonesia dengan cara yang lebih menyenangkan, di saat minat belajar bahasa Indonesia di Australia sedang turun.

Pemenang utama dalam tantangan ini adalah Delta Willa yang tinggal di Melbourne, dengan kata favoritnya "curhat".

"Saya senang kata curhat, karena dalam bahasa Indonesia ada satu kata untuk menjelaskan pour one's heart out ... sesuatu yang sering dilakukan dengan teman saya," kata Delta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai pemenang utama, Delta akan mendapat hadiah belajar bahasa Indonesia di Salatiga, Jawa Tengah dari ACICIS senilai A$3.000 atau lebih dari Rp30 juta.

ACICIS mengatakan ada 40 orang yang mengirimkan video untuk mengikuti tantangan ini.

Dr Natali Pearson, yang juga presiden dari lembaga Indonesia Council di Australia, ikut juga dalam tantangan ini, dengan kata favoritnya adalah "kehujanan."

"Saya senang mendengar bunyi dari kata kehujanan," ujar Dr Natali, yang juga bekerja di Sydney Southeast Asia Centre.

Ia juga senang dengan imbuhan ke-an dalam bahasa Indonesia, karena menurutnya bisa digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang membuat kita 'overwhelmed' atau kewalahan.

"Apalagi saya tinggal di Sydney ... dan saya sering kehujanan, jadi kata ini sering dipakai," kata Natalie merujuk pada curah hujan yang tinggi di Sydney sejak awal tahun lalu.

Beberapa istilah dan kata-kata yang juga dikirim peserta adalah "blusukan", "plesetan", "dong", dan lainnya.

Tak ketinggalan yang mengikuti tantangan ini adalah Duta Besar Australia di Jakarta Penny Williams dan Luke Arnold, 'High Commissioner' untuk Brunei, yang juga alumni ACICIS.

Dubes Penny paling suka dengan kata "gemas."

Natali mengatakan tantangan #bahasasesh , yang bisa ditemukan di Twitter dan Instagram, menunjukkan bahasa Indonesia sangat fleksibel dan kreatif.

"Saya senang melihat mereka yang sudah berbicara bahasa Indonesia mengikuti tantangan ini dan ada juga pelajar yang baru mulai belajar dan sudah berani berbagi videonya."

"Tantangan ini sebuah inisiatif yang inklusif, menyenangkan, dan saya jadi belajar kata-kata baru juga," ujar Natali.

Para peserta dan pemenang yang diwawancarai ABC Indonesia mengatakan salah satu hal yang membuat mereka senang belajar bahasa dan budaya Indonesia adalah keramahan warganya.

"Saya senang orang-orang Indonesia dan dengan belajar bahasa Indonesia bisa membuat saya berinteraksi dengan mereka," kata Lachlan.

"Bahasa Indonesia adalah bahasa yang luar biasa dan mudah dipelajari bagi pemula," ujarnya.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada