Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Dunia Hari Ini: Gunung Berapi Aktif Terbesar di Dunia Mulai Meletus

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan
Gunung berapi terbesar di dunia, Gunung Mauna Loa, mengeluarkan letusan seperti yang terpantau oleh kamera Badan Survei Geologi AS di Hawaii, 27 November 2022. (Reuters: USGS)

Anda sedang membaca Dunia Hari Ini dari ABC Indonesia, edisi Selasa, 29 November. 

Kami sudah merangkum sejumlah laporan dari penjuru dunia, agar Anda bisa 'update' dengan informasi yang terjadi dalam 24 jam terakhir. 

Baca Juga:

Kita akan memulai dari Hawaii

Gunung berapi mulai meletus

Gunung berapi aktif terbesar di dunia, Gunung Mauna Loa di Hawaii, mulai meletus  untuk pertama kalinya dalam hampir empat dekade, mengeluarkan abu dan bebatuan vulkanik.

Badan Survei Geologi AS (USGS) menyebutkan letusan sudah dimulai sejak hari Minggu tengah malam waktu setempat, di puncak kaldera yang terletak di Big Island.

Baca Juga:

Senin kemarin, aliran lahar terpantau tertahan di dalam area puncak gunung tapi tidak mengancam penduduk di sekitarnya.

"Namun, aliran lahar di wilayah puncak terlihat dari Kona. Saat ini tidak ada indikasi adanya migrasi letusan ke zona keretakan," jelas Observatorium Gunung Api Hawaii.

Jubir USGS Miel Corbett menyebutkan belum dapat diprediksi berapa lama gunung berapi meletus dan apakah dapat menyebabkan lava yang mengalir ke daerah berpenduduk. Tapi pihak berwenang sudah mulai membuka tempat perlindungan bagi penduduk setempat.

Sudah ada ratusan warga Iran yang tewas

Komandan Divisi Angkatan Udara Pengawal Revolusi Iran, Jenderal Ali Hajizadeh, mengaku sudah lebih dari 300 orang tewas dalam kerusuhan selama aksi-aksi demonstrasi dalam dua bulan terakhir.

Namun angkanya berbeda dengan yang disampaikan aktivis hak asasi manusia yang berbasis di Amerika Serikat, yakni sudah menewaskan 451 demonstran dan 60 aparat keamanan, dan 18 ribu warga ditahan.

Aksi protes meletus setelah kematian Mahsa Amini (22 tahun) pada 16 September saat berada dalam tahanan polisi moral Iran, yang kini meluas dan dianggap sebagai upaya menggulingkan teokrasi Iran, yang telah berkuasa sejak Revolusi 1979.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aparat keamanan di Iran telah menggunakan peluru tajam, peluru karet, dan gas air mata saat berhadapan dengan warga dan Iran menolak bekerja sama dengan misi pencarian fakta yang ditetapkan oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Misteri pembunuhan di Idaho

Misteri pembunuhan empat mahasiswa Universitas Idaho, Amerika Serikat, pada 13 November lalu berlanjut, karena hingga kini belum terkuak siap pelaku dan apa motifnya.

Peristiwa itu terjadi di sebuah rumah sewa yang dihuni lima mahasiswi tidak jauh dari kampus mereka di daerah Moscow, Idaho.

Pada malam kejadian, saat Madison Mogen, Kaylee Goncalves, Xana Kernodle dan pacarnya yang sedang berkunjung, Ethan Chapin, sedang tidur, seseorang merayap masuk ke dalam rumah.

Polisi memastikan keempatnya ditikam di tempat tidur. Sementara dua teman serumah tertidur lelap di lantai bawah bawah dan mereka mengaku tidak mendengar apa-apa.

Great Barrier Reef diusulkan sebagai warisan dunia yang terancam

Delegasi PBB kembali merekomendasikan kawasan Great Barrier Reef untuk dimasukkan ke dalam daftar warisan dunia yang terancam bahaya, mendesak tindakan cepat untuk melindungi situs tersebut.

Laporan UNESCO merekomendasikan Pemerintah Australia dan Queensland untuk mengadopsi kebijakan pengurangan emisi yang lebih besar untuk menghentikan pemanasan suhu pada 1,5C.

Laporan menyebut terumbu karang ini sering mengalami pemutihan massal dan peningkatan keasaman air.

Menteri Lingkungan Australia Tanya Plibersek dan utusan khusus untuk Great Barrier Reef, yakni Nita Green, menyatakan sejak misi pemantauan PBB bekerja, pihaknya terlibat dalam dialog konstruktif dengan UNESCO, dan telah mengambil sejumlah langkah signifikan .

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada