Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Victor Mambor Tak Yakin Polisi Bisa Mengungkap Pelaku Serangan Bom di Samping Rumahnya

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan
Jurnalis senior Papua Victor Mambor menyatakan serangan bom di dekat kediamannya di Jayapura bertujuan untuk menakut-nakuti dirinya. (Facebook: Victor Mambor)

Jurnalis Papua Victor Mambor mengatakan ia menghargai langkah aparat Kepolisian Indonesia yang menyelidiki ledakan di samping rumahnya, Senin kemarin.

Namun ia tidak begitu yakin polisi bisa mengungkap siapa pelakunya.

Baca Juga:

Kepada program Pacific Beat dari ABC Radio Australia, pemimpin Tabloid Jubi Papua ini menjelaskan sesaat sebelum kejadian ia sedang berada dalam rumah menonton televisi sekitar Pukul 04.00 pagi waktu setempat.

Tak lama kemudian ia mendengar suara motor menuju ke arah rumahnya di Jayapura, kemudian suara motor tersebut mati.

Tak begitu lama setelah azan Subuh berkumandang, Victor mendengar suara motor hidup kembali dan terdengar menjauh dari lokasi.

Baca Juga:

Kemudian terdengar suara ledakan tepatnya sekitar Pukul 04.20 WIT.

"Suara dari ledakan itu sangat besar dan membuat rumah bergetar. Saya melihat ke luar jendela dan tidak melihat apa-apa," katanya.

"Saya pikir itu mungkin itu gardu listrik di luar rumah karena memang pernah tiga kali meledak. Kemudian saya mendengar tetangga sudah berkerumun di luar rumah dan saya pun keluar," tambah Victor.

Juru bicara Polda Papua Ignatius Ady Prabowo mengatakan polisi sedang menyelidiki dan memeriksa tempat kejadian perkara, namun dia menambahkan dugaan pelemparan bom ini belum tentu ditujukan kepada Victor Mambor.

Saat ditanya oleh Radio ABC apakah dia yakin polisi dapat mengungkap siapa pelaku serangan ini, Victor mengatakan, sangat menghargai pernyataan polisi yang akan menyelidiki kejadian.

"Namun berdasarkan pengalaman saya ketika terjadi perusakan mobil, saya melaporkannya dan polisi berkali-kali melakukan penyelidikan, tapi kasusnya belum juga terungkap. Pelakunya belum diketahui," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi bukannya saya tidak percaya pada polisi tapi saya tidak begitu yakin mereka bisa mengungkap kasus ini," ucap Victor.

Victor selama ini sudah menjadi target serangan akibat pemberitaan media Jubi.id tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia terkait dengan konflik pihak keamanan Indonesia dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.

Pada 21 April 2021, mobil Victor dirusak orang tak dikenal dan hingga kini belum diketahui pelakunya meski telah dilaporkan kepada polisi.  

"Serangan kali ini memang bertujuan untuk menakut-nakuti saya. Karena kalau mereka mau menyakiti saya tentu mereka sudah taruh bomnya di dekat rumah," katanya.

"Tapi saya tidak takut karena kejadian ini bukan pertama kalinya saya alami," tambah Victor.

Sementara itu Aliansi Jurnalis Independen Indonesia mengutuk teror bom tersebut dan meminta Dewan Pers membentuk satuan tugas khusus untuk turun ke lapangan.

Ketua AJI Indonesia Sasmito Madrim dalam keterangan pers menyebutkan Victor Mambor adalah anggota Majelis Pertimbangan Organisasi AJI dan jurnalis Jubi.

"Jubi kita tahu sering membuat pemberitaan yang kritis tentang situasi di Papua," ucapnya.

Dikatakan, teror bom ini sengaja menyasar Victor berdasarkan kepada serangan digital yang dialami berupa pengungkapan identitas pribadi Victor di media sosial, selain juga pengrusakan mobil miliknya.

Diproduksi oleh Farid Ibrahim untuk ABC Indonesia

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada