Petenis tersukses di era modern itu membatalkan kesertaan di sebuah turnamen pekan lalu sesudah merasa 'kalut' dan "tidak menjadi ibu yang baik".
Pemenang nomor tunggal Grand Slam 23 kali itu awalnya menyebutkan bahwa ia mundur karena 'alasan pribadi.'
Williams, 36, kembali tampil bertanding sejak beberapa bulan lalu setelah melahirkan pada September 2017.
Juli lalu ia mencapai final Wimbledon, namun pekan lalu ia menderita kekalahan paling berat sepanjang karirnya.
- Petenis Serena Williams: 'Saya hampir meninggal saat melahirkan bayi'
- Serena Williams tampil telanjang untuk Vanity Fair
- 'Depresi pasca melahirkan membuat saya ingin bunuh diri bersama anak'
Ia kalah 6-1 6-0 dari petenis Inggris Johanna Konta pada turnamen Silicon Valley Classic. Itulah pertama kalinya sejak menjadi pemain profesional pada 1995 bahwa ia gagal memetik setidaknya dua game dalam suatu pertandingan.
Dalam unggahan di Instagram, Serena Williams mengaku bahwa dia menderita persoalan emosi pasca-melahirkan. Tetapi menurutnya perasaan seperti itu "benar-benar normal" dan ia mendesak ibu-ibu lain untuk tidak diam saja jika mengalaminya.
"Minggu lalu tidak gampang bagi saya," katanya.
"Saya bukan sekadar mengalami masalah-masalah pribadi yang sulit, tapi saya juga menderita kekalutan. Utamanya, saya merasa sepertinya saya bukan ibu yang baik.
"Saya membaca beberapa artikel yang menyebut bahwa emosi postpartum dapat terus muncul hingga tiga tahun jika tidak ditangani," kata Williams.
Untuk mengatasinya, katanya, "saya lebih suka berkomunikasi. Berbicara dengan ibu saya, saudara perempuan saya, teman-teman saya membuat saya tahu bahwa perasaan saya benar-benar normal."
"Sungguh wajar jika pada suatu titik kita merasa bahwa kita tidak cukup berbuat untuk bayi kita.
"Sebagian besar dari para ibu harus berurusan dengan hal yang sama. Saya sekarang mengatakan: jika Anda mengalami hari atau pekan yang berat - itu tidak apa-apa - saya juga mengalaminya!"