Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Kehilangan pohon Bonsai senilai Rp1,2 milyar, sang pemilik memohon pencurinya merawatnya sepenuh hati

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
A Bonsai in Washington. Getty Images
Pohon Bonsai dapat hidup ratusan tahun (foto ilustrasi).

Kehilangan tujuh pohon Bonsai kesayangan yang sudah dianggap sebagai 'anak-anaknya', pasangan suami istri di Jepang memohon agar sang pencuri merawatnya dengan seksama.

Seiji Iimura dan istrinya, Fuyumi, mengatakan pohon-pohon mini miliknya digondol maling dari kebunnya di kawasan Saitama, Tokyo.

Baca Juga:

"Tak ada kata-kata yang dapat menggambarkan bagaimana perasaan kami," kata Iimura. "Mereka sangat berharga (bagi kami)."

Koleksi pohon Bonsai mereka yang dicuri itu diyakini bernilai sekitar 13 juta Yen atau sekitar Rp1,6 milyar, seperti dilaporkan CNN.

Berasal dari Asia Timur dan acap dikaitkan dengan Jepang, Bonsai adalah karya seni halus dengan teknik budidaya khusus.

Baca Juga:

Membutuhkan perawatan khusus, pohon Bonsai dibentuk sesuai ciri-ciri pohon yang berukuran besar, yang ditanam dalam pot.

Salah satu pohon Bonsai yang dicuri dari pasangan suami-istri itu adalah Shimpaku Juniper - salah satu jenis Bonsai yang paling dicari di kalangan kolektor dan penggemar. Diyakini harganya lebih dari 10 juta yen atau sekitar Rp1,2 milyar.

"Shimpaku milik kami itu telah bertahan hidup selama 400 tahun, yang memerlukan perawatan khusus dan tidak bisa bertahan seminggu tanpa air," ungkap istri Iimura di laman Facebook pada 24 Januari lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pohon Bonsai Itu bisa hidup selamanya, bahkan setelah kami pergi. Saya ingin siapa pun yang mencurinya agar menyiramnya dengan benar."

Dia kemudian memastikan kepada BBC News bahwa pohon-pohon kesayangannya itu masih hilang.

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=748019095577030&set=a.748020882243518&type=1&theater


"Kami sedih dan sedih, tetapi kami akan terus melindungi Bonsai kami," tulis istri Iimura. "Sementara itu, kami akan terus menanam pohon-pohon yang layak dipuji semua orang."

Di Facebook, sesama pemilik kebun dan kolektor bonsai berusaha menghibur pasangan suami-istri itu serta mengungkapkan simpati dan solidaritas mereka.

"Tidak bisa dimaafkan," kata salah-seorang di antara mereka. "Para pencuri ini tidak tahu apa artinya mencuri bonsai, apalagi tujuh pohon. Upaya perawatan penuh kasih sayang, jadi raib begitu saja karena tindakan pencurian itu."

"Merawat pohon Bonsai dilakukan dengan penuh kehormatan, dirayakan sepenuh hati dan harus mampu melampaui keserakahan manusia. Saya sedih membaca ini," tulis yang lain.

A staff member waters Bonsai in Saitama, Japan. Getty Images
Koleksi pohon Bonsai mereka yang dicuri itu diyakini bernilai sekitar 13 juta Yen atau sekitar Rp1,6 milyar.
Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada