Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

'Kewalahan tangani sampah', China akan larang kantong kresek dan plastik sekali pakai

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
beijing Getty Images
Kantong kresek sekali pakai akan dilarang di semua kota pada 2022.

China, salah satu pengguna plastik terbesar di dunia, mengungkap rencana akbar untuk mengurangi plastik sekali pakai di seantero negeri.

Rencana itu mencakup larangan penggunaan kantong plastik kresek yang tidak bisa diurai tanah di kota-kota besar pada akhir 2020 dan di semua kota pada 2022.

Baca Juga:

Industri restoran juga bakal melarang penggunaan sedotan sekali pakai pada akhir 2020.

Selama bertahun-tahun, China kewalahan untuk menangani sampah-sampah yang dihasilkan 1,4 miliar warganya.

Tempat pembuangan akhir terbesar di China—yang luasnya sekitar 100 lapangan sepak bola—sudah penuh, 25 tahun sebelum jadwal.

Baca Juga:

Pada 2017 saja, China mengumpulkan 215 juta ton sampah rumah tangga perkotaan.

Namun, angka resmi pendauran ulang tidak tersedia.

China memproduksi 60 juta ton sampah plastik pada 2010, disusul Amerik Serikat dengan 38 juta ton, menurut Our World in Data dari Universitas Oxford.

Riset dirilis pada 2018 dan menyebut "potret global secara relatif serupa dengan proyeksi hingga 2025".

china Getty Images
Selama bertahun-tahun China kewalahan untuk menangani sampah-sampah yang dihasilkan 1,4 miliar warganya.

Apa yang berubah?

Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi pada Minggu (19/01) mengemukakan kebijakan baru yang akan diterapkan selama lima tahun mendatang.

Penggunaan kantong plastik bakal dilarang di semua kota pada 2022, meskipun pasar-pasar yang menjual produk segar dikecualikan hingga 2025.

Produksi dan penjualan kantong plastik dengan tebal kurang dari 0,025 milimeter juga akan dilarang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Industri restoran juga harus mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai hingga 30%.

Semua hotel telah diberitahu bahwa mereka tidak boleh menawarkan kantong plastik sekali pakai secara gratis pada 2025.

Ini bukanlah kampanye pertama China terhadap penggunaan plastik.

Pada 2008, negara itu melarang semua peritel memberikan kantong plastik secara cuma dan melarang produksi kantong plastik supertipis.

Kemudian, pada 2017, China—yang pernah menjadi importir sampah plastik terbesar di dunia—mengumumkan akan melarang impor limbah plastik asing.

China bukanlah satu-satunya negara yang melakukan perlawanan atas penggunaan plastik sekali pakai.

Awal tahun ini Thailand menyatakan kantong plastik sekali pakai akan dilarang di toko-toko besar, dengan pelarangan sepenuhnya di seantero negeri diterapkan pada 2021.

Ibu kota Indonesia, Jakarta, juga melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai di pusat perbelanjaan, supermarket, dan pasar tradisional pada Juni 2020.

Di Bali, Gubernur Wayan Koster mengeluarkan Pergub Bali No 97 Tahun 2018 tentang yang melarang penggunaan plastik sekali pakai.

Pergub itu sempat digugat oleh Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) namun belakangan ditolak Mahkamah Agung (MA).

Per 1 Januari 2019, masyarakat yang berbelanja wajib membawa kantong sendiri atau membeli kantong nonplastik seharga Rp15.000.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada