Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Hampir Dua Pertiga Kawasan Eropa Terdampak Kekeringan Parah

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Hampir Dua Pertiga Kawasan Eropa Terdampak Kekeringan Parah
Iklan

Hampir dua pertiga wilayahi Eropa terancam oleh kekeringan ekstrem, menurut sebuah laporan Joint Research Centre, layanan sains dan ilmu pengetahuan Komisi Eropa. Kekeringan ini mungkin yang terburuk "setidaknya selama 500 tahun," kata juru bicara Komisi Eropa Johannes Bahrke, hari Selasa (23/8).

"Ini tentu saja baru penilaian pertama, dan kami perlu mengkonfirmasi ini dengan data-data mutakhir di akhir musim,” katanya merujuk pada laporan Uni Eropa yang dirilis Senin (22/8).

Baca Juga:

Menurut laporan tersebut, 47% wilayah Eropa berada dalam kondisi status peringatan, dengan defisit kelembaban tanah yang tinggi. Selanjutnya 17% berada dalam kondisi status, di mana vegetasi sudah terpengaruh.

Jarangnya hujan dan gelombang panas berturut-turut yang dimulai pada bulan Mei lalu telah memengaruhi debit sungai dan ketinggian air.

"Kekeringan parah yang mempengaruhi banyak wilayah Eropa sejak awal tahun telah semakin meluas dan memburuk pada awal Agustus," kata laporan itu. Kondisi kekeringan ini telah berdampak pada jalur transportasi air, pembangkit listrik dan hasil panen tertentu di Eropa.

Baca Juga:

Ketinggian air terus turun memaksa kapal-kapal mengurangi muatan mereka di jalur air utama seperti di sungai Rhein. Berkurangnya volume air juga berdampak buruk pada sektor energi, baik untuk pembangkit listrik tenaga air maupun pembangkit listrik lain yang menggunakan air sungai untuk sistem pendinginannya.

Rantai pasokan berisiko saat Rhein mengering

Tanaman musim panas juga telah terdampak, dengan hasil panen tahun 2022 untuk biji-bijian jagung 16% lebih rendah dari rata-rata lima tahun sebelumnya, dan hasil kedelai dan bunga matahari akan turun masing-masing sampai 15% dan 12%.

"Kelembaban tanah dan stres vegetasi, keduanya sangat terpengaruh," kata laporan Komisi Eropa, yang mencatat lebih dari selusin negara, di mana bahaya kekeringan telah meningkat, termasuk Jerman, Prancis dan Inggris. "Kawasan Eropa lainnya, yang sudah terkena kekeringan sebelumnya, juga tetap pada kondisi kering yang stabil," tulis laporan itu.

Asit Biswas, profesor tamu di Universitas Glasgow, mengatakan kepada DW bahwa krisis air ini adalah juga "krisis manajemen" air.

"Kita memiliki banyak air untuk semua yang kita inginkan," kata Asit Biswas, seraya menambahkan bahwa pengelolaan air selama beberapa dekade terakhir tidak berkelanjutan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita memiliki manajemen (air) yang sangat buruk di seluruh dunia," katanya. Dia berpendapat, bahkan dengan perubahan iklim dan kekeringan serta banjir yang berkepanjangan, manajemen yang lebih baik akan memungkinkan umat manusia mengatasi krisis ini.

"Ada beberapa tempat sekarang, (di mana) mereka kehilangan 60% air karena infrastruktur yang rusak," kata Asit Biswas.

Biswas menilai, banyak anggota parlemen "hanya tertarik ketika ada kekeringan berkepanjangan atau banjir berkepanjangan." Saat banjir menghilang, masalah air juga menghilang dari agenda.

Kondisi tidak akan membaik dalam beberapa bulan mendatang

Daerah dengan kondisi terburuk adalah kawasan yang sudah terkena dampak kekeringan pada musim semi 2022 - termasuk Italia utara, Prancis tenggara, dan beberapa daerah di Hungaria dan Rumania - menurut laporan itu.

Para peneliti memperkirakan bahwa kondisi di wilayah Mediterania barat cenderung lebih hangat dan lebih kering dari biasanya hingga November.

Inggris juga perlu terus mengelola sumber daya air dengan hati-hati selama beberapa minggu dan bulan mendatang untuk memenuhi kebutuhannya setelah musim panas terkering selama 50 tahun, kata kelompok peneliti National Drought Group hari Selasa (23/08).

Menurut kelompok yang terdiri dari pejabat pemerintah, perusahaan air dan organisasi lingkungan itu, tetap ada cukup air untuk semua kebutuhan rumah tangga dan bisnis yang penting. Sepuluh dari 14 wilayah Badan Lingkungan Hidup di Inggris sekarang berada dalam status kekeringan.

hp/yf (dpa, Reuters)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada