Sekretaris Jenderal Panglima Laot Aceh (Lembaga Adat Laut di Aceh), M Adli Abdullah menyebutkan, sebanyak sepuluh anggota persatuan nelayan dari Perak tersebut akan berada di Aceh selama tiga hari mulai 24 sampai 27 November 2008. Lawatan kerja ini untuk mendekatkan persahabatan antarkedua masyarakat nelayan yang bertetangga.
Adli mengatakan antara Aceh dan Perak telah memiliki hubungan historis yang melekat dan sudah sejak lama terbina. “Selama di Aceh, mereka akan mengunjungi nelayan di Banda Aceh, Langsa, dan Idi,” katanya.
Selain itu mereka juga akan bertemu Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, para pedagang ikan, Panglima Laot Aceh, Organisasi Pertanian dan Pangan Dunia (FAO) untuk menindaklanjuti hal-hal kongkrit yang bisa dilakukan guna menjalin hubungan langsung perdagangan ikan antara kedua negeri.
Adli Abdullah, mengutip pernyataan Ketua Persatuan Nelayan Perak Encik Hamid bin Jais, menyebutkan selama ini ikan yang dipasok ke Kampung Acheh Lumut, Perak, berasal dari Gabion Belawan, Medan. Padahal mereka menyadari, ikan-ikan itu dari Aceh.
Kunjungan ini difasilitasi oleh Infofish, lembaga antarnegara di Asia Pasifik yang mengurus pemasaran ikan. “Kita harapkan dari pertemuan ini, ada realisasi yang baik ke depan. Muhibah ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan delegasi perikanan Aceh pada Mei lalu ke sana (Perak) yang difasilitasi FAO," ujar Adli.
Adi Warsidi