Meningkatnya produksi hingga lima ton lebih itu, menurut Freddy, bisa meningkatkan pula konsumsi ikan domestik. "Tahun ini kami perkirakan konsumsi ikan dalam negeri akan menjadi 30,17 kilogram per kapita per tahun, naik dari 28,57 kilogram tahun lalu," tutur dia.
Menurut Direktur Jenderal Budidaya Made L. Nurjanah, munculnya rasa optimisme atas target pemerintah tersebut disebabkan potensi pertumbuhan perikanan yang masih luas. "Pasar ekspor masih ada, sementara pasar domestik makin kuat," kata Nurjanah.
Made menjelaskan, tren akan bergeser dari produk perikanan berukuran besar ke produk yang lebih kecil. "Harga per kilogram udang, misalnya, yang lebih kecil memang lebih murah dibandingkan udang yang besar. Tapi karena murah, volume pesanan justru akan melonjak," ucap dia, meyakinkan.
Udang yang lebih kecil juga membutuhkan masa panen yang lebih pendek, yakni tiga bulan. Sedangkan udang besar perlu empat bulan. Masa panen yang lebih pendek, kata Made, membuat petani bisa lebih produktif. Selain itu, udang juga terhindar dari hama penyakit. "Penyakit biasanya muncul pada usia 3,5 bulan," katanya.
Karena volume hasil perikanan meningkat, harga udang di pasaran juga akan turun. "Maka ikan akan lebih mudah diserap pasar, dan tingkat konsumsi ikan kita ikut naik," tutur Made.
BUNGA MANGGIASIH