TEMPO Interaktif, Jakarta: Indonesian Police Watch (IPW) meminta kinerja Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Nanan Sukarna dievaluasi terkait aksi rusuh yang menyebabkan tewasnya Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Abdul Azis Angkat.
"Kapolda lalai menjalankan perintah presiden saat tatap muka dengan TNI/ Polri yang meminta aparat merapatkan barisan mengantisipasi situasi kamtibmas." kata Netta S Pane, Ketua Presidium IPW melalui pesan singkatnya pada Tempo, Rabu (04/02).
Netta mempertanyakan profesionalisme Polda Sumatera Utara dalam mengantisipasi rusuh massa. Ia tak melihat efektivitas strategi Kapolda dalam mengantisipasi aksi massa. Selain itu, perlengkapan penghalau massa yang seharusnya bisa mencegah kerusuhan terbukti tak efektif.
"Mana water canon dan APC (armoured personel carrier) Barakuda Brimob Polda yang bisa menghalau massa untuk menyelamatkan Ketua DPRD," kata Netta.
Selasa kemarin, Ketua DPRD Sumatera Utara Abdul Azis Angkat tewas di tengah demontrasi menuntut pemekaran Provinsi Tapanuli. Saat ini polisi menyimpulkan kematian Azis dikarenakan sakit jantung yang kumat.
FERY FIRMANSYAH