Data yang dihimpun Tempo, ada enam unjuk rasa yang berlangsung yaitu Koaliasi Lintas Generasi Merah diantaranya terdiri dari eksponen 98, simpatisan Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan eks Front Perjuangan Rakyat Indonesia.
Unjuk rasa kedua yaitu Aliansi Surabaya Melawan yang terdiri dari berbagai tokoh masyarakat, akademis, lembaga swadaya masyarakat dan elemen lainnya.
Berikutnya unjuk rasa yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga. Berikutnya adalah Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP) dan Himpunan Pengusaha Muda Jawa Timur.
Salah satu organisasi massa yaitu Muhammadiyah yaitu Angkatan Muda Muhamadiyah juga akan melakukan unjuk rasa untuk memperingati hari anti korupsi. Mereka terdiri unsur Pemuda Muhamadiyah, Nasiyatul Aisyiah, Ikatan Mahasiswa Muhamaddiyah dan Hizbul Wathon. Khusus Muhammadiyah rencananya akan menurunkan seribu massa.
Berbagai elemen unjuk rasa ini berangkat dari berbagai titik yang berbeda namun akan berkumpul di Gedung Grahadi Surabaya. Total massa yang akan berunjuk rasa diperkirakan mencapai dua ribu massa.
Aktivis dari PRP, Andi Kristiono mengatakan issue yang diangkat adalah meminta agar Indonesia dibersihkan dari koruptor dengan mengusut tuntas kasus Century. "Kami juga akan mendeklarasikan mosi tidak percaya kepada kepimpinan Susilo Bambang Yudhoyono," ujarnya, Rabu (9/12).
Sasaran unjuk rasa PRP adalah Kejaksaan Tinggi Surabaya lalu dilanjutkan ke Gedung Grahadi Surabaya. Estimasi massa partai ekstra parlementer ini kurang lebih dua ratus orang.
Heri salah satu aktivis dari Surabaya Melawan mengatakan akan menggelar unjuk rasa dengan tertib dan damai. "Pemerintah mulai kendor mendukung pemberantasan korupsi. Jadi harus diingatkan lagi tugasnya," ujarnya. Korupsi, kata dia, membuat rakyat kecil menjadi semakin miskin.
DINI MAWUNTYAS