Kejadian bermula ketika Irwin dan Subekti masuk ke halaman parkir Provost Brimob. Saat itu beberapa pasukan Brimob terlihat bersiap-siap menjaga kedatangan empat kendaraan rantis Baraccuda. Tak lama kemudian sekitar pukul 10:30 wib, empat mobil rantis Barracuda, satu bis yang berisi pasukan Densus, dan satu mobil patwal.
Saat kendaraan rantis Barracuda dibuka, kedua fotografer tersebut segera mengeluarkan kamera untuk mengambil gambar. Tiba-tiba saja, dua orang anggota provos dan satu orang yang mengaku intel Mabes Polri membentak keduanya. Empat orang anggota Densus yang berjaga di depan pintu masuk Provost pun memelototi keduanya.
“Kita dibentak-bentak waktu ambil gambar,” ujar Subekti kepada wartawan di Jalan Raya Akses UI, Jumat (05/03). Bahkan olah anggota Brimob keduanya didorong karena tidak kunjung meninggalkan lokasi. Subekti dan Irwin kemudian digiring ke pinggir dan dipaksa untuk menghapus foto.
Kedua fotografer tersebut sempat bertanya alasan mereka tidak diperbolehkan mengambil gambar. “Mereka bilang kalau ingin tahu alasannya silakan ditanyakan ke Mabes Polri,” kata Subekti.
Karena dalam posisi terjepit, baik Subekti amupun Irwin terpaksa menghapus gambar yang telah mereka ambil. Subekti menghapus dua frame yang berisi suasana parkiran dan gambar rantis yang dibuka, sedangkan Irwin menghapus tiga frame yang memuat rantis ketika dibuka.
Baik Irwin maupun Subekti tidak mencatat nama orang yang mendorong mereka. “Saya nggak catat namanya,” ujar Irwin.
TIA HAPSARI