TEMPO Interaktif, surabaya - Yudie Thirzano, wartawan koran harian Surya terpilih sebagai ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Surabaya untuk tiga tahun mendatang. Dalam konferensi tingkat kota AJI yang digelar di hotel Sahid, Surabaya, Minggu (09/05), dia menyingkirkan dua kandidat lain, yakni ; Amir Tejo wartawan koran The Jakarta Globe dan Andreas Wicaksono, wartawan RCTI.
Pemilihan ketua AJI untuk kota Surabaya ini berlangsung alot. Hujan interupsi dan protes mewarnai sidang yang berlangsung tiga tahunan ini. Dalam pemilihan, muncul dua pasangan calon, yakni ; Yudie-Andre, dan Yudie-Amir. Perolehan suara dua pasangan ini imbang, sama-sama mendapat 10 suara.
Karena dari dua pasangan ini Yudie sama-sama dicalonkan sebagai calon ketua. Maka, sidang menunjuk Yudie sebagai ketua."Dia juga diberi hak prerogratif untuk memilih sendiri sekretaris, dan menyusun nama-nama pengurusnya nanti," kata Doni Maulana, pimpinan sidang.
Agenda sidang konferkot yang dimulai pukul 13.00 WIB ini baru tuntas jelang maghrib tadi. Pemilihan harus digelar dua kali. Mulanya, panitia sudah melakukan penjaringan nama bakal calon yang lolos melalui voting. Hasilnya terpilihlan 10 pasangan bakal calon.
Dari 10 nama itu, terjaring lah tiga pasangan calon. Sayangnya, dari tiga pasangan, dua orang mengundurkan diri. Hal itu menyebabkan situasi sidang memanas. Akhirnya, panitia membuat keputusan penjaringan nama bakal calon ulang. Dalam penjaringan ke dua itu, muncul lima pasangan bakal calon.
Dari lima pasangan, yang terjaring hanya tiga nama pasangan calon, yakni ; pasangan Yudie-Rohman Taufik, wartawan TEMPO, Yudie-Andre, dan Yudie-Amir. Hasil pemilihan, pasangan Yudie-Rohman Taufik kalah, sementara pasangan Yudie-Andre dan Yudie-Amir imbang.
Pasangan ini otomatis mengikuti pemilihan ketiga. Namun, hasilnya tetap imbang, sama-sama mendapat 10 suara. Panitia langsung menunjuk Yudie sebagai ketua karena diantara dua pasangan itu dia dicalonkan sebagai ketua."Pemilihan ini berlangsung alot. Dan ini adalah yang pertama dalam sejarah AJI Indonesia," kata Sunu Diyantoro, pengawas AJI Indonesia.
MUHAMMAD TAUFIK