TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah akan mencanangkan Maluku sebagai lumbung ikan nasional. Pencanangan ini sekaligus mendukung kemajuan pembangunan nasional khususnya di wilayah Indonesia bagian timur. "Maluku punya potensi sumber daya alam yang besar" kata Menko Kesra Agung Laksono pada rapat koordinasi tingkat menteri tentang Sail Banda 2010 di Gedung Kementerian Koordinator Kesra, Jumat (11/6).
Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menambahkan, Maluku memiliki potensi 1,3 sampai 1,4 juta ton ikan perhari yang bisa diambil. "Tapi saat ini baru 200.000 saja yang diambil, karena itu kami juga mengundang investor dari Cina, Jepang dan Australia," katanya.
Karena itu, kata Fadel, pihaknya akan mengembangkan potensi tersebut agar bisa mencapai 600.000 ton ikan perhari, "Caranya dengan memberi insentif agar mereka bisa bekerja dengan baik." Pihaknya juga akan mengoptimalkan 11 pelabuhan ikan yang ada di Maluku.
Pemerintah akan menyelenggarakan kegiatan promosi tersebut dengan tema "Small Island for Our Future" yang diselenggarakan di Pulau Banda, Ambon dan Pulau Kisar tanggal 24 Juli - 17 Agustus dan acara Pucak pada 3 Agustus nanti akan dihadiri oleh Presiden. “Presiden juga sekalian akan meresmikan Maluku sebagai lumbung perikanan nasional,” ujar Agung.
Agung mengaku persiapan kegiatan tersebut sudah mencapai 90 persen termasuk persiapan infrastruktur dengan anggaran Rp 161 Milyar dengan berbagai sektor.
Gubernur Maluku KA Rahalalu mengatakan persiapan telah maksimal dan sudah mengantisipasi terhadap kemungkinan-kemungkinan menyusupnya gerakan separatis. “Masalah separatis ini menjadi perhatian utama kami dan sudah kami antisipasi.”"Kami akan kembalikan kejayaan Maluku sebagai kota bahari," tegasnya.
ROSALINA