TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah menyatakan siap menjadi tuan rumah latihan bersama 27 negara yang tergabung dalam ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise (ARF DiRex), untuk penanggulangan bencana. Latihan bersama akan digelar pada 13-15 Maret 2011 di Manado, Sulawesi Utara.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan seluruh perlengkapan yang dibutuhkan saat bencana terjadi, sudah disiapkan. "Seluruh logistik sudah tersedia," kata Agung, saat memeriksa perlengkapan latihan bersama penanggulangan bencana, yang dipamerkan di lapangan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa 1 Februari 2011.
Selain Agung, hadir Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif serta Duta Besar Jepang, Shiojiri.
Perlengkapan latihan tersebut meliputi logistik kemiliteran bidang kesehatan, rumah sakit darurat yang mampu memuat 15 pasien dalam satu tenda, 15 pasukan penyelamat, penerjun, dropping kebutuhan pokok memakai parasut, helikopter SAR, dan sejumlah perahu karet.
Dipamerkan juga satu unit pesawat Hercules beserta sejumlah awak yang akan bertugas membawa makanan dan minuman untuk didistribusikan lewat udara kepada korban bencana. Kapasitas angkut makanan seperti beras, bisa mencapai 800 kilogram. Pasukan tersebut pernah bertugas saat bencana Tsunami Aceh dan Mentawai.
Menurut Agung, latihan penanggulangan bencana juga melibatkan institusi lain, seperti Kementerian Kesehatan dan Palang Merah Indonesia. Sebagai tuan rumah latihan penanggulangan bencana, Pemerintah Indonesia akan didukung oleh Pemerintah Jepang.
Latihan akan mengikutsertakan 2.500 pasukan reaksi cepat dari TNI, dan 931 pasukan dari 27 negara lain. "Dana yang dibutuhkan untuk program latihan bersama sekitar Rp 50- Rp 60 miliar," kata Agung.
Kewaspadaan bencana, kata Agung, terus ditingkatkan. Indonesia adalah salah satu wilayah yang rawan bencana gunung berapi, karena Indonesia memiliki gugusan gunung berapi (ring of fire). Karena itu, perlu mendapat perhatian serius.
Seperti, terus memperbaiki mekanisme penanggulangan bencana, mulai dari kecepatan mendeteksi bencana, menolong korban, sampai menyalurkan bantuan. Agung mencontohkan Indonesia wilayah timur dan Sumatra, adalah wilayah rawan bencana. Seperti tanah longsor, banjir bandang, gempa bumi, dan kebakaran hutan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Ma'arif, mengatakan seluruh perlengkapan penanggulangan bencana yang dipamerkan di Halim hari ini, akan dikirim ke Manado, dalam waktu dekat. "Kita sebagai tuan rumah tentunya harus menyiapkan perlengkapan lebih banyak dari negara tamu," katanya.
Dubes Jepang Shiojiri, yang turut menyaksikan pameran logistik penanggulangan bencana, mengatakan pemerintahnya sangat siap membantu Indonesia mensukseskan latihan bersama itu. "Latihan bersama ini sangat penting untuk menciptakan kedamaian," katanya.
HAMLUDDIN