Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah di kaki menyempit atau tersumbat dengan timbunan lemak. Akibatnya aliran darah ke kaki terhambat sehingga saat berjalan nyeri otot. Dalam kasus yang lebih berat penderita kakinya cacat atau bahkan diamputasi. Jika arteri di kaki tertutup, penyumbatan pembuluh darah di tempat lain dalam tubuh mungkin terjadi, termasuk di jantung.
Gejala PAD meliputi kelelahan atau kram di paha, betis atau otot pantat saat beraktivitas. Tanda lain adalah jari kaki nyeri saat tidur atau jika kaki luka, borok lambat sembuhnya. Namun kelelahan ini biasanya akan hilang dengan istirahat.
"Kebanyakan orang berpikir kaki yang bermasalah atau luka yang lambat sembuhnya hanyalah bagian dari penuaan, namun mereka dapat menjadi tanda dari penyakit serius," kata Dr Joseph Caporusso, ketua Koalisi PAD.
Mereka yang berusia di atas 50 tahun beresiko untuk terserang PAD. Perokok atau mantan perokok, kulit hitam, penderita diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, memiliki riwayat penyakit jantung koroner atau stroke juga berisiko terkena penyakit ini.
Untuk menguji keberadaan PAD, dilakukan tes oleh dokter dengan membandingkan tekanan darah di pergelangan kaki dengan tekanan darah di lengan.
NUR ROCHMI | healthday