TEMPO Interaktif, Jakarta - Partai Gerindra merasa keberatan dengan rencana hengkangnya Muchdi Purwoprandjono ke Partai Persatuan Pembangunan. Gerindra berharap Wakil Ketua Umum Gerindra itu berpikir ulang soal keputusannya pindah ke PPP.
"Kami berharap ada perubahan pikiran Pak Muchdi soal kepindahannya ke PPP untuk tetap di Gerindra," kata Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani di sela Sidang Paripurna DPR di Gedung Nusantara II, kompleks DPR Senayan, Jakarta, selasa 22 Februari 2011.
Muzani mengatakan upaya menahan kepindahan Muchdi itu terus dilakukan partainya, termasuk oleh Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto. Namun sampai saat ini keinginan bertemu dengan Muchdi itu belum kesampaian.
Rasa berat ditinggalkan Muchdi, kata Muzani, karena Wakil Ketua Umum Gerindra itu termasuk diantara nama yang ikut melahirkan Gerindra. Saat ini Gerindra terus berupaya membesarkan partai ini, termasuk dengan bergabungnya sejumlah partai ke Gerindra.
"Orang dengan kekuatan dan organisasinya bergabung ke Gerindra, masak iya Pak Muchdi keluar. Kami ingin juga Pak Muchdi merasakan kebesaran Gerindra," ujarnya.
Muzani belum mengetahui persis alasan kepindahan Muchdi ke partai Ka'bah itu. Muzani mengatakan, sepanjang pengetahuannya tidak ada persoalan internal apapun antara Muchdi dengan pengurus Gerindra lainnya. "Mungkin Pak Muchdi ingin back to basic ke PPP," kata dia.
Meski sudah mengumumkan kepindahannya pada publik, kata Muzani, hingga saat ini Muchdi belum menyampaikan pengunduran diri secara resmi ke Gerindra. Ini pula yang menyebabkan Gerindra belum mengetahui alasan pasti hengkangnya Muchdi.
AMIRULLAH | SANDY INDRA PRATAMA