TEMPO Interaktif, Jakarta - Koalisi partai politik pendukung pemerintah akhirnya menyepakati 3 poin penting soal revitalisasi dan penataan kembali Sekretariat Gabungan. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan Rabu (16/3) malam lalu. "Pertemuan itu dihadiri oleh semua perwakilan anggota koalisi," ujar Sekretaris Jenderal Golkar, Idrus Marham di kantor DPP Golkar hari ini, Jumat 18 Maret 2011.
Kesepakatan itu menurut Idrus akan mengakhiri gonjang-ganjing dalam Setgab yang terjadi beberapa bulan terakhir. Alasannya, dalam poin pertama kesepakatan itu anggota koalisi sepakat untuk menghentikan semua komentar-komentar bernada menyerang. "Memang belakangan ini harus diakui saling menyerang satu sama lain," katanya.
Suhu politik dalam Setgab Koalisi memang sempat memanas sejak usulan pembentukan Panitia Khusus Hak Angket Mafia Pajak bergulir di DPR. Isu ini bergulir seiring dengan saling-tuding adanya pengkhianatan dalam tubuh koalisi. Polemik pun bergulir hingga pada wacana pengurangan jatah menteri Golkar dan PKS, hingga pencopotan Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar, dari kursi Ketua Harian Setgab.
Idrus mengatakan, dengan kesepakatan ini, isu pencopotan Ical, sapaan Aburizal, berakhir. "Tidak ada perubahan struktur dalam kepemimpinan setgab," kata dia.
Dalam poin kedua, parpol anggota koalisi juga sepakat Setgab akan mengefektifkan rapat-rapat internal untuk membahas isu-isu penting. Untuk itu, dalam Setgab akan dibentuk kelompok kerja yang memiliki tugas masing-masing. "Misalnya pokja ketahanan pangan, pokja energi, pokja keamanan, dan sebagainya," ujarnya.
Pokja ini nantinya akan menjadi semacam lembaga pemikir kebijakan yang akan dijalankan oleh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Disana, semua gagasan, konsep kebijakan akan digodok dan diperdebatkan. "Memang sejak awal pembentukan Setgab adalah sebagai forum perdebatan gagasan, forum perdebatan intelektual."
Selain itu, peningkatan efektivitas rapat juga dilakukan dengan menetapkan kapan Ketua Setgab dan Ketua Harian Setgab akan memimpin rapat. "Ketua Koalisi akan memimpin rapat laporan setiap tiga bulan sekali, sedangkan ketua harian akan memimpin setiap 1 bulan sekali," ujar Idrus. Sementara untuk isu-isu yang harus segera ditanggapi, akan dipimpin oleh Sekretaris Setgab, Syarif Hasan.
Sedangkan dalam kesepakatan ketiga, koalisi juga sepakat menjalankan strategi komunikasi politik. "Bagaimana nantinya, partai-partai anggota koalisi menjelaskan setiap kebijakan pemerintah kepada masyarakat," kata dia.
Kesepakatan parpol anggota koalisi ini akan disampaikan kepada Presiden SBY sebagai Ketua Koalisi dan Aburizal selaku Ketua Harian. Namun, kesepakatan ini tak akan dibuat menjadi sebuah kontrak politik baru. "Tidak ada kontrak politik baru. Ini sifatnya kesepahaman saja," kata Idrus.
FEBRIYAN