TEMPO Interaktif, Bandung - Anggota tim pemenangan Akhmad Muqowam sebagai calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan mengklaim telah mendapat dukungan dari para tokoh partai. Beberapa tokoh yang klaim mendukung di antaranya, Endin Sufihara, Bachtiar Chamsyah, Hamzah Haz, Ali Mudatsir, serta Sekjen Parmusi Imam Suharjo.
“Dengan bergabungnya Pak Ahmad Yani, makin banyak (tokoh senior yang mendukung) seperti Lukman Hakim dari Sukabumi,” kata Wakil Sekjen Partai Persatuan Pembangunan Teuku Taufiq, pendukung Muqowam di sela Muktamar VII Partai Persatuan Pembangunan, Senin, 5 Juli 2011.
Taufiq juga mengungkapkan Bachtiar Chamsyah telah memfasilitasi pertemuan empat mata antara Muqowam dan Ahmad Yani. Keduanya diminta datang di Cipinang, sepuluh hari lal walaupun pertemuan antara Muqowam dan Yani sudah berlangsung sejak lama.
Dia mengaku mengantar Muqowam dalam pertemuan itu. Namun, ia tidak menyaksikan langsung pertemuan empat mata di ruangan khusus di LP Cipinang tersebut. Pertemuan itu difasilitasi oleh Bachtiar Chamsyah di sana. Bachtiar membiarkan kedua calon kandidat ketua umum bertemu empat mata.
”Lama pertemuannya sampai 2 jam lebih,” kata Taufiq. ”Saya tidak ikut masuk ke dalam karena pembahasan itu mereka face to face, berdua saja, Pak Bachtiar ada, tapi tidak ikut (pertemuan itu), yang lain seperti saya hanya ikut mengantar.”
Menurutnya, para tokoh senior partai menyokong Muqowam karena calon ketua umum itu dinilai punya komitmen dalam membesarkan partai. Ia juga telah berjanji tidak ingin menjabat sebagai menteri di kabinet jika terpilih dalam Muktamar. Dengan menjadi menteri, waktunya akan tersita untuk kepentingan kabinet.
Taufiq mengatakan bahwa yang dibutuhkan partai saat ini adalah konsentrasi yang intensif dan terus-menerus untuk bertemu kader di seluruh daerah. Muqowam, katanya, menjanjikan akan terus melakukan perjalanan ke daerah. “Itu tidak akan bisa dilakukan oleh seorang menteri,” katanya.
Menurutnya, partai saat ini berada di jurang kehancuran jika melihat terus merosotnya perolehan suara dalam setiap pemilu. Dia mencontohkan, kursi DPR sebelumnya 58 orang, sekarang tersisa hanya 38 orang di parlemen. ”Berapa pun PT (ambang batas parlemen) terjadi berikutnya, itu akan tetap sulit bagi PPP jika tidak dinakhodai seorang yang memiliki komitmen tidak mementingkan diri sendiri,” kata Taufiq.
Kendati AD/ART partai yang baru mengizinkan rangkap jabatan, Taufiq mengatakan itu bukan keharusan. ”Kalaupun ada komitmen pribadi, (jabatan menteri misalnya) itu bisa diberikan pada kader yang lain, tetap saja kader PPP tidak ada masalahnya, dan kemudian tetap saja berada dalam koalisi,” katanya.
Dia mengatakan bahwa Muqowam tetap akan menjunjung demokrasi. Siapa pun yang menang, katanya, tetap harus didukung. ”Siapa pun yang menang itu kita harus mendukungnya,” kata Taufiq.
AHMAD FIKRI