TEMPO.CO, Jakarta - Lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) tidak mampu memenuhi standar permintaan sumber daya manusia untuk pengoperasian alat berat. Program pemerintah kurang dalam menghasilkan tenaga kerja industri alat berat yang siap pakai.
"Selama ini, saya melihat belum ada program yang jelas," kata Djuni Utami, Pembantu Direktur Bidang Akademik United Tractors School, Jakarta, Jumat, 23 Desember 2011. "Sekolah (United Tractors School) ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengoperasian yang (kebutuhannya) terus meningkat tiap tahunnya."
Data tahun 2012 menunjukkan penjualan alat berat di United Tractors diperkirakan meningkat menjadi 11.600 unit. Penjualan sebesar itu membutuhkan tenaga mekanik sebanyak 2.350 orang.
Jumlah tenaga mekanik terus meningkat dari tahun ke tahun bersamaan dengan tumbuhnya penjualan unit alat berat. Tahun 2009, penjualan alat berat sebanyak 8.500 unit membutuhkan tenaga sebanyak 1.600 orang. Tahun 2010, penjualan meningkat menjadi 9.600 unit sehingga kebutuhan tenaga pun meningkat menjadi 1.950 orang. Tahun 2011, penjualan alat berat menjadi 10.500 unit sehingga membutuhkan tenaga yang lebih banyak, yakni 2.200 orang.
UT School menyediakan program pendidikan mekanik selama 6 bulan dan satu tahun. Peserta didik diseleksi dari berbagai SMA dan SMK. Tahun ini, sekolah yang didirikan sejak tahun 2008 ini telah mendidik 2.504 tenaga mekanik dan operator mesin.
GADI MAKITAN