TEMPO.CO , Jakarta:Amerika Serikat meluncurkan roket tanpa awak Delta 4 untuk mengangkut satelit komunikasi militer ke orbitnya. Roket Delta 4 diluncurkan dari Markas Angkatan Udara Cape Canaveral, Florida.
Roket sepanjang 66 meter produksi the Boeing-Lockheed Martin bekerja sama dengan United Launch Aliiance ini mengudara pada pukul 00.38 GMT. Peluncuran roket ini adalah yang pertama dari 12 peluncuran yang direncanakan dari Cape Canaveral tahun ini.
Bertengger pada roket pendorong Delta 4 adalah satelit ruang angkasa senilai US$ 464 juta, dibangun oleh Boeing, disebut Wideband Global SATCOM 4. Satelit ini dirancang untuk memantulkan gelombang dengan resolusi tinggi, citra video, komunikasi, dan data lain pada tingkat kecepatan lebih tinggi daripada pendahulunya.
Selain menghubungkan pasukan di lapangan dengan pusat komando, satelit akan digunakan untuk pelacakan rute dan mengirimkan data dari pesawat udara tak berawak.
"Peluncuran ini akan menjadi langkah penting untuk memajukan kemampuan komunikasi bagi para prajurit Amerika dan sekutunya di seluruh dunia," kata Wakil Presiden Boeing Craig Cooning dalam sebuah pernyataan sebelum peluncuran.
Satelit berbobot 6,5 ton diharapkan dapat segera digunakan mulai tahun depan untuk mendukung pasukan di Timur Tengah dan Asia Barat Daya. Satelit akan bergabung dengan tiga satelit lain yang sebelumnya sudah berada di orbit.
REUTERS | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita Teknologi Terpopuler
Mengapa SOPA-PIPA Tak Bisa Cegah Pembajakan?
Wikipedia is Back
Hacker Anonymous Sikat Situs Pemerintah
Peretas Serang Balik Amerika Serikat
Pencari Mangsa via Facebook Dijebak Korbannya
4,5 Juta Penukung Anti SOPA-PIPA Lewat Google
BlackBerry Curve Layar Sentuh Tiba di Indonesia
Pemerintah Indonesia Diminta Sikapi SOPA-PIPA
Ini Musisi dan Seniman Penolak SOPA-PIPA
Diretas Anonymous, Situs FBI Bisa Diakses Lagi